Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan, PT Kredivo Finance Indonesia menyatakan baik rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuat regulasi khusus yang mengatur buy now pay later (BNPL) perusahaan pembiayaan akan meningkatkan kinerja perlindungan di dalam industri.
SVP Marketing and Communications Kredivo Indina Andamari mengatakan pihaknya berkomitmen untuk selalu patuh dan mendukung kebijakan OJK, termasuk regulasi khusus tentang paylater perusahaan pembiayaan yang sedang disiapkan.
"Regulasi ini pada akhirnya memberikan perlindungan dan manfaat yang lebih baik bagi konsumen serta mendorong pertumbuhan industri," kata Indina kepada Bisnis, Jumat (8/11/2024).
Dengan ekspektasi pembiayaan pay later akan terus tumbuh, Indina mengatakan pihaknya juga berkomitmen menjaga non performing loan (NPL) tetap terkendali dengan menerapkan prinsip responsible lending, yaitu selektif dalam menyalurkan kredit kepada pengguna serta memberikan limit kredit secara proporsional sesuai dengan kemampuan membayar pengguna.
Selain itu, Kredivo juga secara konsisten menerapkan matriks manajemen risiko melalui AI-enabled real-time decisioning yang mampu menganalisis skor kredit, melakukan verifikasi data, hingga memprediksi potensi gagal bayar oleh calon pengguna dengan lebih akurat dan cepat.
"Melalui komitmen tersebut, kami optimis dapat terus menjaga tingkat NPL dalam batas wajar, sekaligus memperkuat fundamental bisnis Kredivo," tegasnya.
Adapun secara industri, pembiayaan paylater oleh perusahaan pembiayaan per September 2024 melesat signifikan mencapai 103,40% year on year (yoy) menjadi Rp8,24 triliun. Indina melihat prospek paylater ke depan akan semakin menjanjikan.
Peminat paylater yang terus bertambah juga terlihat dari jumlah pengguna Kredivo yang melonjak 20 kali lipat dalam kurun waktu 5 tahun menjadi hampir 10 juta. Indina mengatakan peningkatan pengguna Kredivo ini selaras dengan tren saat ini di mana popularitas paylater tidak lagi hanya identik dengan transaksi e-commerce tapi juga digunakan masyarakat berbelanja offline.
Dalam laporan perilaku pengguna paylater Indonesia 2024 yang diluncurkan Kredivo, Indina menjelaskan bahwa kontribusi transaksi paylater untuk belanja offline naik sebesar 169% sepanjang 2023.
"Kredivo optimis bahwa kedepannya industri paylater memiliki prospek cerah, utamanya didorong oleh tingginya kebutuhan masyarakat akan akses kredit yang mudah, aman, fleksibel, dan terjangkau," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel