Bisnis.com, JAKARTA — PT Mandiri Utama Finance (MUF) masih mencatatkan pertumbuhan yang baik, termasuk dari sisi piutang pembiayaan, meskipun pasar otomotif nasional sedang mengalami penurunan.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil secara wholesales turun 9,1% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi 72.667 unit per September 2024. Penjualan mobil secara ritel juga mengalami penurunan sebesar 10,6% menjadi 72.366 unit, sementara penjualan sepeda motor domestik tercatat menurun 2%, dengan angka penjualan mencapai 514.460 unit menurut Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI).
Di tengah kondisi pasar yang melambat ini, Direktur MUF Rully Setiawan mengungkapkan bahwa piutang pembiayaan perseroan terus mencatatkan pertumbuhan yang positif, melebihi rata-rata industri.
"Total piutang pembiayaan yang dikelola MUF hingga Oktober 2024 mencapai Rp34,1 triliun, tumbuh 15,4% [YoY]. Pertumbuhan ini didominasi oleh segmen pembiayaan mobil baru," ujar Rully kepada Bisnis, Minggu (10/11/2024).
Rully menjelaskan bahwa untuk mencapai pertumbuhan tersebut, MUF menerapkan beberapa strategi. Salah satunya adalah memperkuat kolaborasi dengan berbagai stakeholder, seperti dealer, showroom, mitra, dan perbankan, termasuk Bank Mandiri dan BSI.
Dia menyebut salah satu program terbesar perusahaan tahun ini adalah bekerja sama dengan Gaikindo untuk menggelar Mandiri Utama Finance Gaikindo Jakarta Auto Week (MUF GJAW) 2024 yang akan diadakan pada 22 November hingga 1 Desember 2024 di ICE BSD, diikuti oleh lebih dari 80 merek otomotif.
"Melalui event tersebut, MUF bukan hanya mendorong pertumbuhan pembiayaan, namun juga berkontribusi dalam mendongkrak penjualan otomotif nasional di sisa tahun 2024 ini," tambahnya.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan piutang pembiayaan pokok kendaraan bermotor per September 2024 mengalami peningkatan sebesar 9,93% (YoY) menjadi Rp408,72 triliun. Hal ini menunjukkan penyaluran pembiayaan masih tetap tumbuh positif di tengah penurunan penjualan kendaraan bermotor.
Secara keseluruhan, per September 2024, piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan pun masih tumbuh sebesar 9,39% (YoY) menjadi Rp501,78 triliun. Sementara dari sisi laba industri pembiayaan per September 2024 tumbuh sebesar 0,84% (YoY) atau sebesar Rp16,97 triliun.
Di sisi lain, profil risiko perusahaan pembiayaan masih terjaga dengan rasio non performing financing (NPF) gross tercatat sebesar 2,62% dan NPF nett sebesar 0,81%. OJK memproyeksikan NPF pada perusahaan pembiayaan akan tetap terjaga sesuai ketentuan yang berlaku baik sampai dengan akhir 2024 dan 2025 mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel