Bisnis.com, JAKARTA— Ekonom mengungkap salah satu potensi ancaman besar bagi keberlanjutan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah aging population atau penuaan penduduk. Rasio penduduk berusia 65 tahun ke atas di Indonesia terus meningkat, dari 10,7% pada 2022 menjadi 12,5% pada 2025, dan diproyeksikan mencapai sekitar 20% pada 2045.
Wijayanto Samirin, Ekonom Universitas Paramadina mengungkap apabila tidak ada upaya perbaikan format JKN dan BPJS Kesehatan sejak dini, peningkatan jumlah penduduk lanjut usia akan menambah beban fiskal yang signifikan.
“Upaya memperbaiki format JKN dan BPJS perlu dilakukan sedini mungkin. Jika tidak, ini akan berpotensi menimbulkan krisis fiskal di masa mendatang,” kata Wijayanto kepada Bisnis, Selasa (12/11/2024).
Wijayanto pun menekankan perlunya kebijakan fiskal yang lebih memadai dari pemerintah untuk mendukung keberlanjutan JKN. Beberapa rekomendasi yang diajukan antara lain penyesuaian iuran BPJS Kesehatan sesuai dengan tingkat inflasi, penerapan cukai pada makanan tidak sehat, seperti makanan berlemak tinggi, makanan dengan MSG, serta menaikkan cukai rokok dan minuman beralkohol.
Selain itu, dia mengungkap perlunya peningkatan kualitas sanitasi dan air minum, terutama di daerah padat penduduk, untuk mengurangi insiden penyakit yang berkaitan dengan lingkungan.
“Terakhir memberantas stunting secara masif karena anak yang mengalami stunting berpotensi mengidap penyakit degeneratif di usia dewasa,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel