Bisnis.com, JAKARTA – Citibank N.A. Indonesia (Citi Indonesia) optimistis suku bunga Federal Reserve atau The Fed akan terus turun. Proyeksi suku bunga longgar di AS itu terutama setelah kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).
CEO Citi Indonesia Batara Sianturi melihat kemenangan taipan berusia 78 tahun itu telah mengikis ketidakpastian politik global yang berdampak terhadap pasar, tak terkecuali Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.
“Jadi itu kita melihatnya lebih optimistis karena memang sekarang ketidakpastian itu sudah cukup terjawab dengan Trump menang,” katanya dalam paparan kinerja kuartal III/2024, Rabu (13/11/2024).
Dengan adanya kondisi tersebut, dia menilai gejolak perekonomian seperti suku bunga bank sentral AS hingga tingkat inflasi kini dapat lebih diprediksi, meskipun masih terdapat tantangan makroekonomi yang lain.
Dari sisi perbankan, Batara menggarisbawahi bahwa suku bunga rendah akan menjadi stimulus pertumbuhan kredit hingga penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) pada 2025.
Sementara itu, Helmi Arman selaku Chief Economist Citi Indonesia berpendapat sebelum Trump dilantik pada Januari 2025 dan mengeluarkan kebijakan konkret, The Fed akan terus berfokus terhadap perkembangan pasar tenaga kerja dan inflasi di negeri Paman Sam.
Itu sebabnya, dia memprediksi The Fed akan kembali menurunkan suku bunga pada Desember nanti. Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) diperkirakan belum akan mengikuti tren tersebut pada sisa akhir tahun ini.
“BI mungkin masih akan menunggu reaksi pasar, terutama reaksi kurva imbal hasil US Treasury sebelum menyesuaikan kebijakan suku bunga acuan,” jelas Helmi.
Adapun, Citi Indonesia membukukan laba bersih sebesar Rp2,2 triliun per kuartal III/2024. Angka ini meningkat 32% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/YoY).
Batara mengatakan bahwa perolehan ini salah satunya merupakan hasil dari efisiensi biaya operasional yang dilakukan perseroan.
“Biaya operasional yang lebih efisien yang menghasilkan perbaikan Cost to Income Ratio [CIR] menjadi 41,9% dari 59,8% di tahun sebelumnya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel