Bos BRI Dipanggil ke Kantor Danantara, Ada Apa?

Bisnis.com,19 Nov 2024, 13:15 WIB
Penulis: Reyhan Fernanda Fajarihza
Direktur Utama BRI Sunarso saat ditemui di Jakarta, Senin (12/2/2024). / Bisnis-Rika Anggraeni

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) Sunarso dipanggil ke kantor Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) di bilangan Cikini, Jakarta Pusat pada hari ini.

Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi, persamuhan antara bank berkode emiten BBRI dengan calon superholding BUMN itu dimulai sejak pukul 10.00 WIB, dan berakhir kurang dari dua jam kemudian. Sayangnya, Sunarso tidak memberikan pernyataan apa pun kepada awak media.

Meskipun demikian, Wakil Kepala BPI Danantara Kaharuddin Djenod mengatakan bahwa pertemuan tersebut merupakan tahapan perkenalan bagi BUMN yang akan bergabung ke dalam pihaknya.

"Ini adalah pertemuan untuk perkenalan sebenarnya. Sementara Danantara melakukan persiapan formalitas, kita ingin mengenal lebih lanjut BUMN-BUMN yang akan bergabung dengan Danantara," katanya saat ditemui wartawan di lokasi, Selasa (19/11/2024).

Dia lantas menjelaskan bahwa badan usaha pelat merah yang akan bergabung dengan Danantara juga memerlukan informasi terkait kerja sama ke depan.

Terkait respons dari BRI, dia menyebut bahwa bank pelat merah itu menyambut positif seluruh gagasan untuk mewujudkan visi perekonomian dari Presiden Prabowo Subianto.

Menurut Kaharuddin, Danantara nantinya akan mengoptimalkan seluruh aset dari BUMN yang tergabung, kendati enggan menjelaskan lebih detail.

"Untuk detailnya nanti, ya. Ini khusus perkenalan, menjelaskan tentang Danantara kepada BRI, BRI kemudian juga memperkenalkan diri dan menjelaskan kelebihannya," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Bisnis, Danantara juga akan menggelar pertemuan dengan sejumlah BUMN lainnya, antara lain Telkom Indonesia, PLN, Bank Mandiri, hingga Pertamina dalam waktu dekat.

Dalam perkembangan sebelumnya, Prabowo batal meresmikan BPI Danantara yang semula dijadwalkan pada 7 November 2024.

Selain karena adanya lawatan Presiden ke luar negeri, penundaan ini diklaim sebagai kehati-hatian pemerintah dalam mengambil kebijakan strategis. Langkah tersebut juga bertujuan agar BPI Danantara dapat disiapkan sebaik mungkin.

Ketua BPI Danantara Muliaman D. Hadad menjelaskan Presiden Prabowo meminta agar regulasi disiapkan secara matang sebelum Danantara diresmikan. Payung hukum sementara yang akan mengakomodasi gerak instansi ini adalah PP dan Perpres.

"Iya persiapannya diusahakan sebaik mungkin. Disiapkan agar semua rapi baru kemudian beliau [Presiden Prabowo] launching," ucapnya kepada awak media beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Wibi Pangestu Pratama
Terkini