Bakal Dikelola Danantara, Segini Aset BRI, BNI dan Bank Mandiri

Bisnis.com,20 Nov 2024, 08:30 WIB
Penulis: Reyhan Fernanda Fajarihza
Ilustrasi bank/shutterstock

Bisnis.com, JAKARTA – Tiga bank BUMN dicanangkan bergabung dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) yang disiapkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sebagai calon superholding BUMN.

Mereka adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI). Bank-bank anggota Himbara itu akan bergabung dengan empat BUMN lainnya yakni PLN, Pertamina, Telkom Indonesia, serta holding BUMN pertambangan yaitu MIND ID.

Danantara mulai melakukan pertemuan dengan direksi masing-masing BUMN pada hari ini, Selasa (19/11/2024). Usai menerima Direktur Utama BRI Sunarso, Wakil Kepala BPI Danantara Kaharuddin Djenod mengatakan bahwa persamuhan tersebut merupakan tahapan perkenalan bagi BUMN yang akan bergabung ke dalam pihaknya.

Menurut Direktur Utama PT PAL Indonesia ini, Danantara nantinya akan mengoptimalkan seluruh aset dari BUMN yang tergabung, kendati enggan menjelaskan lebih detail.

"Untuk detailnya nanti, ya. Ini khusus perkenalan, menjelaskan tentang Danantara kepada BRI, BRI kemudian juga memperkenalkan diri dan menjelaskan kelebihannya," kata Kaharuddin kepada wartawan di kantor Danantara, Jakarta Pusat.

Berdasarkan catatan Bisnis, dana kelolaan atau asset under management (AUM) awal Danantara akan mencapai US$10,8 miliar yang berasal dari Indonesia Investment Authority (INA), dan diperkirakan bertambah signifikan apabila konsolidasi berjalan mulus. Lantas, berapa jumlah aset dari masing-masing bank BUMN yang tergabung?

BRI

Per kuartal III/2024, Bank Rakyat Indonesia (BRI) membukukan total aset senilai Rp1.961,92 triliun, tumbuh 5,94% secara tahunan (year on year/YoY) dari total aset per kuartal III/2023 sebesar Rp1.851,96 triliun.

Pertumbuhan aset itu salah satunya didorong oleh penyaluran kredit yang juga bertumbuh 8,21% secara tahunan hingga mencapai Rp1.353,36 triliun pada periode yang sama. Sunarso sebelumnya mengatakan bahwa Rp1.105,7 triliun alias 81,7% di antaranya merupakan pembiayaan kepada segmen UMKM.

"Melalui pemberdayaan UMKM, BRI mengambil peran dalam membangun ekonomi yang inklusif dan berkeadilan," katanya dalam konferensi pers paparan kinerja kuartal III/2024, Rabu (30/10/2024).

Dari segi pendanaan, bank yang berdiri pada 1895 ini juga menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1.362,42 triliun, tumbuh 5,59% secara tahunan. Sebanyak 64,17% di antaranya merupakan dana murah yang terdiri dari giro dan tabungan.

Dengan demikian, laba konsolidasi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik BRI tercatat sebesar Rp45,06 triliun per September 2024.

BNI

Aset Bank Negara Indonesia (BNI) pada September 2024 tercatat senilai Rp1.068,08 triliun, tumbuh 5,82% dari posisi Rp1.009,31 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.

Berdasarkan presentasi perusahaan, nilai aset pada sembilan bulan ini turut bertumbuh seiring dengan penyaluran kredit senilai Rp735,02 triliun, naik 9,5% YoY dari Rp671,37 triliun.

BNI berhasil menghimpun DPK sebesar Rp769,74 triliun pada kuartal III/2024, tumbuh 3% YoY dari Rp747,59 triliun. Jumlah itu didominasi dana murah alias current account saving account (CASA) yang naik 5,5% YoY menjadi Rp541,19 triliun, dari semula Rp512,89 triliun.  

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan bahwa berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pada tahun ini pertumbuhan dana pihak ketiga BNI utamanya berasal dari pertumbuhan tabungan ritel, sejalan dengan program transformasi struktur pendanaan.

"Optimisme terhadap kebijakan prioritas ekonomi pemerintahan baru, yang diiringi dengan proses transisi yang berjalan lancar, diharapkan dapat menjadi katalisator pertumbuhan kredit di sektor perbankan di masa mendatang," katanya dalam konferensi pers kuartal III/2024, Jumat (25/10/2024).

Dari sisi laba bersih, BNI secara konsolidasi meraup Rp16,3 triliun pada kuartal III/2024, tumbuh 3,5% dari Rp15,75 triliun pada kuartal III/2023.

Bank Mandiri

Di antara tiga bank yang bergabung dengan Danantara, Bank Mandiri masih bertengger di posisi pertama dengan aset senilai Rp2.323,99 triliun pada September 2024. Angka itu tumbuh signifikan 15,8% dibandingkan pada September 2023 yang sebesar Rp2.006,93 triliun.

Sejalan dengan pertumbuhan aset, bank berlogo pita emas ini juga menyalurkan kredit konsolidasi senilai Rp1.590 triliun, tumbuh 22,1% secara tahunan pada kuartal III/2024.

"Kredit tumbuh 22,1% YoY, melampaui rata-rata industri nasional yang berada pada kisaran level 11%," kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam paparan kinerja, Rabu (30/10/2024).

Lebih lanjut, Bank Mandiri juga menghimpun DPK senilai Rp1.667,5 triliun, naik 14,9% YoY pada bulan kesembilan tahun ini. Pertumbuhan itu salah satunya ditopang oleh pertumbuhan dana giro yang meningkat 17,8% (YoY) ke angka Rp596 triliun.

Alhasil, Bank Mandiri pun membukukan laba bersih konsolidasi senilai Rp42 triliun, tumbuh 7,56% YoY per kuartal III/2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini