Allo Bank (BBHI) Ramal Kredit Tumbuh Dobel Digit Tahun Depan

Bisnis.com,22 Nov 2024, 13:49 WIB
Penulis: Arlina Laras
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) di Jakarta, Senin (22/7/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Bank digital hasil kongsi grup Chairul Tanjung (CT), Bukalapak, dan Salim, PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) memproyeksikan pertumbuhan double digit untuk kredit pada tahun 2025.

Direktur Utama Allo Bank Indra Utoyo mengatakan target pertumbuhan ini sesuai dengan komitmen perseroan untuk menjaga kepentingan dan memberikan nilai unggul bagi seluruh stakeholders.

“[Tentunya] tanpa mengorbankan prinsip dan praktik perbankan yang prudent dengan tetap waspada dan berhati-hati,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Jumat (22/11/2024). 

Adapun, kata Indra, di bawah Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8%, jauh di atas pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 5% per tahun selama ini. 

Maka, sektor industri yang diestimasikan paling signifikan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi adalah transporasi, infokom dan ekspor atau impor barang dan jasa. 

“Kami percaya pertumbuhan ekonomi yang tinggi juga akan banyak berdampak pada sektor perbankan nasional dalam hal peningkatan permintaan kredit untuk investasi capex dan opex dan peningkatan consumer confidence,” ujarnya. 

Sebagaimana diketahui, Allo Bank sendiri telah meraup laba bersih Rp302,59 miliar pada kuartal III/2024. 

Capaian ini turun 10,69% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp338,82 miliar. 

Mengutip dari laporan keuangan perusahaan, penurunan laba Allo Bank salah satunya dipengaruhi oleh penurunan nilai aset keuangan (impairment) sebesar Rp53,87 miliar pada September 2024. Naik hampir tiga kali lipat atau mencapai 180,79% YoY dari sebelumnya Rp19,18 miliar pada September 2023.  

Hal tersebut sejalan dengan adanya kenaikan rasio kredit bermasalah Allo Bank, nonperforming loan (NPL) Gross BBHI meningkat menjadi 0,55% pada September 2024 dari sebelumnya 0,06% pada September 2023. Pada periode yang sama, NPL net juga mengalami kenaikan menjadi 0,34% dari 0,04% 

Untungnya, Allo Bank masih mencatatkan peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar Rp818,69 miliar, naik 8,18% yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp756,77 miliar.

Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) bank digital ini pun naik 18 basis poin (bps) menjadi 9% dari sebelumnya 8,82%. 

Pendapatan lainnya juga melesat lebih dari empat kali lipat atau tumbuh 329,3% YoY menjadi Rp136,93 miliar pada kuartal III/2024 dari sebelumnya Rp31,9 miliar pada kuartal III/2023.

Selanjutnya, Allo Bank juga mencatatkan pendapatan berbasis komisi atau fee based income yang tumbuh signifikan 124,38% YoY menjadi Rp14,7 miliar pada September 2024 dari sebelumnya Rp6,55 miliar pada September 2023.

Dari sisi intermediasi, Allo Bank mencatatkan kredit yang naik tipis 0,18% YoY menjadi Rp7,34 triliun dari sebelumnya Rp7,32 triliun. Aset bank pun tetap naik 17,28% YoY menjadi Rp14,06 triliun pada kuartal III/2024 dari sebelumnya Rp11,99 triliun pada kuartal III/2023. 

Terakhir, BBHI telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp4,93 triliun pada kuartal III/2024, naik tipis 0,76% YoY dari sebelumnya Rp4,89 triliun. 

Adapun, dana murah atau current account saving account (CASA) Allo Bank melesat 28,01% yoy menjadi Rp811,19 miliar pada kuartal III/2024 dari tahun lalu Rp633,7 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini