Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) optimistis kredit akan terus mengalami peningkatan meski terjadi tantangan dalam pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada tahun depan.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan untuk saat ini banyak pihak berlomba-lomba menarik dana dari masyarakat, terutama dana murah alias current account savings account/CASA.
“DPK memang agak berat ya, karena memang suku bunga cukup kompetitif, semua juga lagi mengejar CASA, jadi persaingan sih cukup berat di situ. Tapi ya kredit masih ada kesempatan lah meningkat saya pikir,” ujarnya saat ditemui Bisnis yang dikutip pada Senin (2/12/2024).
Terkait dengan arah kredit tahun depan, Jahja menyebutkan sektor konsumer masih akan tumbuh kuat. Sementara itu, untuk sektor korporasi peseroan masih akan mengarahkan pembiayaan ke proyek hilirisasi.
“Cuma tahun ini udah banyak sekali, jadi kita juga nggak tahu tahun depan masih ada kesempatan nggak di hilirisasi ya. Kalau memungkinkan sih kita tetap mau di proyek hilirisasi itu. Masih banyak kesempatan,” ucapnya.
Dengan demikian, dia menuturkan jika ada kesempatan, BCA tetap akan mendukung proyek-proyek hilirisasi, karena sektor ini masih menawarkan banyak peluang. Pasalnya, sektor-sektor lain, selain hilirisasi, menurut Jahja, permintaannya sedang melemah.
Sebagaimana diketahui, BCA telah menyalurkan kredit senilai Rp877 triliun atau tumbuh 14,5% YoY sepanjang kuartal III/2024.
"Kinerja tersebut ditopang ekspansi pembiayaan berkualitas serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan. Peningkatan kredit hingga September 2024 merefleksikan komitmen BCA untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Jahja dalam paparan kinerja keuangan kuartal III/2024 pada Rabu (23/10/2024).
Dia menambahkan pembiayaan perseroan per September 2024 ditopang oleh kredit korporasi dengan segmen pertumbuhan tertinggi, sebesar 15,9% YoY menjadi Rp395,9 triliun. Sementara, segmen UKM tumbuh 14,2% YoY menjadi Rp120,1 triliun dan segmen konsumer naik 13,1% YoY menjadi Rp216,5 triliun. Pertumbuhan segmen konsumer ini didorong oleh KPR yang naik 10,7% mencapai Rp130,4 triliun dan KKB tumbuh 17,9% yoy menjadi Rp64,1 triliun.
Kemudian, dari sisi pendanaan, total himpunan dana pihak ketiga (DPK) naik 3,4% YoY mencapai Rp1.125 triliun. Sementara, kualitas pembiayaan mengalami perbaikan dengan rasio kredit berisiko (loan at risk/LAR) sebesar 6,1% per September 2024, membaik dari tahun lalu yang sebesar 7,9%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel