Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut skema dana pensiun di India bisa menjadi acuan untuk inovasi skema dana pensiun di Indonesia. Bentuk skemanya termasuk dana pensiun anak-anak atau National Pension Vatsalya (NPS Vatsalya) scheme.
Asesor Kompetensi LSP Dana Pensiun Syarif Yunus mengatakan bahwa memang akan semakin baik apabila dana pensiun disiapkan sejak dini. Meskipun belum umum, menurutnya kesadaran pentingnya dana pensiun harus sudah dimulai sejak kecil.
"Peluangnya seharusnya besar, sekaligus untuk menekan tingkat konsumsi yang semakin tinggi di anak-anak," kata Syarif kepada Bisnis, Senin (2/12/2024).
Meski punya peluang besar, Syarif menilai ada beberapa tantangan. Antara lain adalah harus ada kurikulum tentang literasi finansial ke anak-anak. Selain itu, menurutnya juga diperlukan edukasi yang lebih masif yang menyasar ke anak-anak tentang pentingnya pengelolaan keuangan.
"Kemudian yang menjadi tantangan lainnya adalah soal kemudahan anak-anak membelinya di mana? Jadi semuanya harus tertuang ke dalam regulasi," tegas Syarif.
Menurut Syarif, inovasi skema dana pensiun anak-anak di India bila diterapkan di Indonesia akan berdampak positif bagi kemajuan industri asuransi di Tanah Air. Namun syaratnya, harus ada regulasi yang benar-benar mendukung serta kesamaan visi para stakeholders yang terlibat di dalamnya.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun (PPDP) OJK Ogi Prastomiyono menjelaskan berbagai inovasi skema dana pensiun yang dilakukan di negara-negara lain, salah satunya skema dana pensiun anak-anak di India.
Meski tidak meniru 100%, Ogi menilai inovasi tersebut bisa menjadi acuan dari inisiatif-inisiatif pembaruan skema dana pensiun di Indonesia yang lebih relevan dengan tantangan dana pensiun saat ini. Namun Ogi menyadari bila skema dana pensiun anak-anak diadaptasi di Indonesia akan menimbulkan gejolak di masyarakat.
"India sudah menyiapkan anak-anak kecil, children sudah punya program pensiun. Itu dia sudah memikirkan itu. Kalau kita mengeluarkan itu ada orang teriak-teriak duluan. Tapi di sana itu kan kebutuhan, makannya dibuatkan," kata Ogi saat ditemui di Bali, beberapa waktu lalu (20/11/2024).
Dikutip dari laman resmi biro informasi media pemerintah India, NPS Vatsalya diluncurkan pemerintah India pada 23 Juli 2024. Skema tabungan sekaligus pensiun inovatif ini yang diatur dan dikelola oleh Otoritas Pengatur Dana Pensiun India (Pension Fund Regulatory Authority of India/PFRDA) merupakan salah satu upaya pemerintah India untuk meningkatkan perencanaan dan keamanan finansial di lintas generasi.
Berdasarkan skema NPS Vatsalya, orang tua dari anak yang menjadi peserta dapat menginvestasikan minimal ₹1.000 atau sekitar Rp187.785 per tahun tanpa batas atas. Dana ini akan dikelola oleh orang tua anak hingga anak mencapai usia 18 tahun dan pada saat itu akun akan beralih menjadi atas nama anak.
Dalam skema ini terdapat tiga opsi penempatan investasi. Pertama adalah pilihan bawaan/default yang menempatkan investasi sebesar 50% ke ekuitas.
Kedua adalah pilihan otomatis. Di opsi kedua ini terdapat tiga pilihan berdasarkan profil risiko, yakni 75% investasi ke ekuitas, 50% investasi ke ekuitas, atau 25% investasi ke ekuitas.
Ketiga adalah pilihan aktif di mana pemilik akun dana pensiun bebas mengalokasikan dana mereka di berbagai kelas aset. Seperti misalnya 75% ke dalam ekuitas, 100% investasi ke surat berharga perusahaan swasta, atau 100% ke dalam surat berharga negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel