Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi Ciputra Indonesia (Ciputra Life) memproyeksikan kenaikan return investasi sampai dengan akhir 2024 di tengah tantangan volatilitas global.
Direktur Ciputra Life Listianawati Sugiyanto mengatakan pihaknya berekspektasi bahwa hasil investasi dapat naik hingga 22% apabila dibandingkan perolehan pada tahun sebelumnya.
“Ciputra Life memproyeksikan kenaikan hasil investasi sekitar 22% pada 2024 jika dibandingkan dengan tahun 2023,” kata Listi kepada Bisnis pada Kamis (5/12/2024).
Dalam melakukan investasi, Listi menyebut bahwa perusahaan terus memantau volatilitas suku bunga di pasar dan melakukan penyesuaian atas alokasi investasi terutama pada instrumen obligasi baik dari segi yield to maturity maupun durasi.
“Kami optimistis bahwa kebijakan dan strategi investasi yang telah disusun dan diperbaharui secara berkala mampu menghadapi volatilitas yang terjadi di masa depan,” katanya.
Listi menegaskan volatilitas pasar menjadi salah satu pertimbangan Ciputra Life dalam menyusun strategi investasi. Diversifikasi yang perusahaan lakukan selain untuk mengurangi risiko yang timbul akibat volatilitas pasar dampak dari kondisi ekonomi dan geopolitik global.
“Serta mempertimbangkan target hasil investasi, liabilitas atau kewajiban kami terhadap nasabah, serta ketentuan yang telah digariskan dalam POJK [Peraturan Otoritas Jasa Keuangan],” katanya.
Adapun sampai dengan Oktober 2024, Ciputra Life mencatatkan hasil investasi sebanyak Rp32,19 miliar, yang mana mengalami kenaikan 28,15% apabila dibandingkan per Oktober 2023 mencapai sebanyak Rp25,12 miliar.
Sementara itu, aset investasi perusahaan mencapai sebanyak Rp779,7 miliar. Angka tersebut meningkat 46,15% secara tahunan (year on year/yoy) dari periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp533,5 miliar.
Perusahaan melakukan penempatan paling banyak pada Surat Berharga Negara (SBN) RI mencapai Rp386,4 miliar, yang mana meningkat 45,89% dari Rp264,8 miliar. Kemudian disusul obligasi korporasi sebanyak Rp231,3 miliar yang naik 55,12% dari sebelumnya Rp149 miliar per Oktober 2023.
Investasi lainnya yakni saham sebanyak Rp93 miliar, efek beragun aset Rp49,9 miliar, deposito berjangka Rp8,5 miliar, SBN Bank Indonesia (BI) Rp7,2 miliar, dan efek beragun Rp3,03 miliar.
Penempatan investasi Ciputra Life sejalan dengan industri asuransi jiwa yang banyak ditempatkan pada instrumen SBN.
Adapun data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menunjukan bahwa investasi pada instrumen SBN mencapai sebanyak Rp205,66 triliun yang mencakup 37,02% dari total investasi industri asuransi jiwa yang mencapai Rp555,53 triliun per September 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel