Bisnis Asuransi Tani Jasindo Andalkan Subsidi Pemerintah, Raup Premi Rp50,18 Miliar

Bisnis.com,10 Des 2024, 17:29 WIB
Penulis: Akbar Maulana al Ishaqi
Karyawati melayani nasabah di kantor PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) di Jakarta, Senin (22/8/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) mencatat program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) telah menjangkau luas lahan padi sebanyak 278.820 hektare per Oktober 2024.  

Direktur Pengembangan Bisnis Jasindo Diwe Novara menjelaskan dalam periode ini, jumlah peserta asuransi padi mencapai 464.895 petani.

"Dalam periode tersebut tercatat premi sebesar Rp50,18 miliar. Subsidi premi AUTP sebanyak 80% dari pemerintah, atau sekitar Rp40,14 miliar. Adapun klaim yang telah dibayarkan oleh Jasindo sebanyak Rp8 miliar atas lahan sebesar 1.335 hektare," kata Diwe kepada Bisnis, Senin (9/12/2024).

AUTP adalah asuransi yang memberikan perlindungan kepada petani jika terjadi gagal panen sebagai akibat resiko banjir, kekeringan, dan serangan oraganisme pengganggu tumbuhan. Premi Asuransi Usaha Tani Padi saat ini 3 % dari biaya tanam hingga panen.

Berdasarkan besaran biaya input usaha tani padi, petani menghabiskan Rp6,4 juta per hektar per musim tanam. Dengan besaran ini, premi yang dibayar mencapai Rp180.000. Bantuan pemerintah saat ini sebesar 80% sebesar Rp144.000 per hektar per musim tanam, dan saat ini petani harus membayar premi swadaya 20% proporsional atau sebesar Rp36.000 per hektar per musim tanam

Diwe menjelaskan strategi Jasindo untuk memperluas penetrasi program AUTP ini adalah dengan melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah baik Dinas Pertanian Kabupaten/Kota maupun Dinas Pertanian Provinsi. 

Kerja sama tersebut, jelas Diwe, untuk untuk mendukung peran daerah dalam memberikan perlindungan usaha tani melalui program asuransi sebagaimana amanat pada UU Nomor 19 Tahun 2013 Pasal 37 mengenai perlindungan dan pemberdayaan petani. 

Dalam kerja sama tersebut, pemerintah daerah memberikan bantuan subsidi premi sebesar 20%. Diwe menjelaskan pemerintah pusat telah berkomitmen memberikan subsidi premi 80%, sehingga petani mendapatkan akses AUTP secara gratis. 

Adapun saat ini penetrasi AUTP belum  optimal. Diwe menjabarkan, realisasi AUTP pada akhir 2023 sebesar 305.558 hektare atau hanya 3,26 % bila dibandingkan dengan dengan data luas tanam padi tahun lalu yang mencapai 9,36 juta hektare.

Meski begitu, Diwe melihat minat petani untuk mengikuti program AUTP sebenarnya cukup besar. "Namun kendalanya adalah keterbatasan anggaran bantuan subsidi 80% premi AUTP sebesar 305.000 hektare pada tahun 2023 tersebut, sehingga banyak petani yang belum dapat mengikuti AUTP," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini