Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan asuransi umum, PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia (ACPI) masih mengandalkan lini usaha asuransi properti dan kendaraan bermotor untuk meraup premi.
Nicolaus Prawiro, Wakil Presiden Direktur ACPI menjelaskan premi yang didapatkan perusahaan mayoritas disumbang oleh dua lini usaha tersebut.
"Produk asuransi properti memberikan kontribusi tertinggi, yakni 60% terhadap total pendapatan premi. Produk asuransi kendaraan bermotor memberikan kontribusi 30%. Sementara sisanya dari produk lain seperti asuransi rekayasa dan asuransi pengangkutan," kata Nico kepada Bisnis, Senin (9/12/2024).
Dia menjelaskan keunggulan produk asuransi mobil dari Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia adalah menawarkan berbagai pilihan perlindungan dari asuransi mobil yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, seperti All Risk dan Total Loss Only (TLO).
Menurutnya produksi kendaraan bermotor di Indonesia diproyeksi akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan di sektor otomotif. Hal ini akan dimanfaatkan ACPI untuk terus memperbesar pendapatan premi dari produk kendaraan bermotor.
"Kami terus mengoptimalkan captive business di beberapa sektor utama, melakukan penetrasi pada non-captive business, serta membangun berbagai distribution channel baru. Perusahaan juga terus mengembangkan berbagai produk yang kompetitif agar dapat diterima dan sesuai dengan kebutuhan market," kata Nico.
Selain itu, strategi lainnya yang dilakukan ACPI untuk meningkatakan kinerja pendapatan premi adalah dengan terus meningkatkan kerja sama dengan perbankan, perusahan pembiayaan hingga perusahaan penunjang usaha asuransi atau broker asuransi.
"Perusahaan juga melakukan inovasi komunikasi dengan memanfaatkan teknologi informasi dan kerja sama pemasaran dengan pengembang financial technology atau fintech," pungkasnya.
Adapun secara kinerja keseluruhan industri asuransi umum, premi dicatat dari lini usaha properti pada periode Januari-September 2024 mencapai Rp23,48 triliun. Angka tersebut tumbuh 26,5% year on year (yoy) atau sebesar Rp4,91 triliun dibanding Rp18,57 triliun pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Sementara itu premi dicatat dari lini usaha asuransi kendaraan bermotor tercatat sebesar Rp14,69 triliun, tumbuh 0,9% yoy atau Rp134 miliar dibanding Rp14,56 pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Premi dari lini usaha asuransi properti dalam periode tersebut memiliki pangsa pasar paling besar dari keseluruhan premi dicatat asuransi umum, yakni sebesar 29,3%. Sedangkan pangsa pasar dari premi lini usaha asuransi kendaraan bermotor berada di posisi kedua yaitu sebesar 18,6%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel