Bisnis.com, BALI - Asuransi parametrik pertanian di Indonesia memiliki potensi besar untuk dikembangkan sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan. Asuransi parametrik adalah skema asuransi berbasis indeks, di mana klaim bisa dibayarkan berdasarkan parameter indeks tertentu, seperti curah hujan, suhu atau indeks vegetasi.
Saat ini, pemerintah sebenarnya sudah memiliki program asuransi pertanian, yakni program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang diselenggarakan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo). Berbeda dengan asuransi parametrik, skema AUTP menggunakan indemnity based atau berbasis ganti rugi.
Selain masih terbatas pada satu komoditas padi, penetrasinya juga masih kecil. Berdasarkan data Jasindo, realisasi AUTP pada 2023 sebesar 305.558 hektare atau hanya 3,26% dari luas tanam padi pada tahun tersebut yang mencapai 9,36 juta hektare.