Bisnis.com, JAKARTA — Senin, 14 Desember 1992, tampak menjadi akhir dari mimpi Edward Seky Soeryadjaya untuk memadukan Grup Summa yang dikembangkannya dengan Grup Astra yang didirikan ayahnya, William Soeryadjaya, sejak 1957.
Pasalnya, pada hari itu Bank Indonesia (BI) secara resmi mencabut izin usaha Bank Summa, salah satu lini usaha finansial di Grup Summa.
Padahal, melalui grup usaha yang didirikan pada 1979 di Port Vila, Vanuatu, Edward berhasil mendirikan tidak kurang dari 72 perusahaan, dalam tempo 13 tahun, yang terutama bergerak di sektor keuangan dan perbankan, perhotelan, dan properti.