Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku industri keuangan dinilai membutuhkan model skor kredit yang akurat seiring dengan pertumbuhan segmen pinjaman berjangka pendek dengan nilai kecil.
Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kredit konsumen perbankan tumbuh sebesar 10,88% secara tahunan per September 2024. Angka pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan Agustus 2024 yang tumbuh sebesar 10,83%.
Presiden Direktur PT CRIF Lembaga Informasi Keuangan (CLIK), Leonardo Lapalorcia menyebut ada pertumbuhan signifikan dalam penyaluran pinjaman berjangka pendek dengan nilai kecil di Indonesia. Pada kuartal III/2024, total penyaluran pinjaman mencapai Rp29,9 triliun.
Tren ini menunjukkan naiknya kebutuhan masyarakat terhadap produk keuangan untuk berbagai keperluan seperti keperluan berobat, pendidikan, travelling, dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
Menurutnya, penting bagi pelaku industri untuk memastikan praktik pemberian pinjaman yang bertanggung jawab sambil tetap menjaga pemberian akses terhadap kredit.
"Perlu ada inovasi di lingkup penilaian risiko kredit dengan akses data real-time dan adopsi progresif pada teknologi analitik yang canggih," kata Leonardo dalam siaran pers, Senin (16/12/2024).
Dia menuturkan beberapa pelaku industri yang membutuhkan mencakup, perusahaan peer-to-peer lending (P2P lending), penyedia jasa Buy Now Pay Later (BNPL), multifinance, Bank, dan penyedia jasa kredit lainnya.
Direktur Komersial CLIK, Jan Tjintjelaar menjelaskan pada dasarnya, perhitungan skor kredit memanfaatkan dua jenis sumber data, yaitu data internal dan eksternal masing-masing debitur.
"Pada data eksternal, data biro kredit masih menjadi penyedia dominan untuk digunakan pada sebagian besar model dan sistem penilaian," katanya.
CLIK menyediakan model skor kredit yang bertujuan untuk memprediksi risiko gagal bayar pada pinjaman yang baru disalurkan, sehingga membantu pemberi pinjaman dalam pengambilan keputusan.
Model skor kredit tersebut adalah CLIK Skor Kredit Akselerasi Inklusi (CLIK SKAI) yang dilengkapi dengan teknologi artificial intelligence (AI), machine learning, dan sumber data alternatif
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Tiar Nabilla Karbala mengatakan munculnya marketplace online telah memfasilitasi kebutuhan pembelian konsumen secara lebih mudah dan makin mendorong pertumbuhan ekonomi digital.
"Tren ini telah menyebabkan peningkatan permintaan akan pembiayaan jangka pendek sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan mereka secara cepat," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel