Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi umum PT Asuransi Jasaraharja Putera atau JRP-Insurance membeberkan tantangan utama yang dihadapi perusahaan asuransi saat ini.
Direktur Utama JRP-Insurance Abdul Haris menjabarkan tantangan pertama adalah kondisi ekonomi ketika sedang terjadi inflasi. Daya beli masyarakat turun saat terjadi inflasi dan asuransi menjadi sektor yang turut merasakan dampak dari fenomena tersebut.
"Makannya asuransi harus menyesuaikan dengan kondisi ini. Menyesuaikan ini adalah membuat produk-produk yang simpel, yang murah, yang bisa terjangkau masyarakat," kata Haris saat media gathering di Jakarta, Rabu (18/12/2024).
Tahun ini JRP-Insurance telah meluncurkan produk asuransi JRP-Third Party Liability (JPR-TPL) Pro. Produk tersebut memiliki pertanggungan atas risiko tanggung jawab pengemudi atau pemilik kendaraan dalam hal kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan harta benda dan cidera badan. Produk ini hadir sebagai pelengkap dari perlindungan yang selama ini hanya mencakup body injury melalui Jasa Raharja.
Biaya iuran untuk perlindungan asuransi TPL ini sangat terjangkau. Untuk motor, iurannya hanya sekitar Rp20.000 per kendaraan per tahun, dan untuk mobil sekitar Rp100.000.
"Makannya asuransi liability ini adalah bagian dari kami menyesuaikan dengan perekonomian saat ini. Pada saat daya beli masyarakat turun, yang kami lakukan adalah membuat produk-produk yang murah, yang simpel," kata Haris.
Tantangan berikutnya yang dihadapi perusahaan asuransi adalah demografi masyarakat Indonesia saat ini yang didominasi oleh anak muda. Haris mengatakan siasat yang JRP-Insurance adalah dengan mendorong digital marketing melalui pengembangan aplikasi untuk menjangkau segmentasi ini.
"Ada juga persoalan lainnya seperti cyber crime. Lalu ada persaingan bisnis, ini hal yang biasa di dunia asuransi saat ini," kata Haris.
Haris juga memaparkan aset perusahaan saat ini tercatat sebesar Rp4,3 triliun, ekuitas mencapai Rp1,5 triliun dan risk based capital (RBC) di level 316,13%. Saat ini JRP-Insurance memiliki 111 outlet layanan yang dapat menjangkau nasabah lebih luas.
Kinerja tersebut menurut Haris menjadi bukti JRP-Insurance menjadi perusahaan asuransi yang bisa bertahan dan tetap bertumbuh di tengah tantangan-tantangan yang dihadapi perusahaan asuransi yang dia sebutkan tadi.
"Kami ini salah satu perusahaan yang saat ini dengan ekuitas Rp1 triliun—1,5 triliun adalah yang terbaik. Industri asuransi cukup sulit, tapi kami berkembang cukup baik. Pertumbuhan asetnya, pertumbuhan ekuitasnya, kemudian dengan kondisi RBC, perusahaan ini betul-betul dalam kondisi yang sehat," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel