Rupiah Melemah Lewati Rp16.000, DPR Minta Gubernur Bank Indonesia Fokus Operasi Pasar

Bisnis.com,20 Des 2024, 14:19 WIB
Penulis: Surya Dua Artha Simanjuntak
Logo Bank Indonesia (BI) di kantor pusat Bank Indonesia, Jakarta pada Kamis (23/11/2023). / Bloomberg-Rosa Panggabean

Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun meminta Bank Indonesia fokus melakukan operasi moneter usai belakangan kurs rupiah semakin tertekan, di tengah adanya penggeledahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Misbakhun meyakini pelemahan nilai tukar rupiah beberapa waktu belakangan murni karena kebijakan fiskal yang diambil pemerintah dan kebijakan moneter dari Bank Indonesia (BI).

Apalagi, sambungnya, inflasi di Amerika Serikat (AS) juga mengalami penurunan pasca terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS 2025—2029. Akibatnya, rupiah semakin tertekan dengan penguatan dolar AS.

"Jadi apa yg terjadi saat ini dengan pelemahan rupiah murni karena masalah teknis tidak ada kaitannya dengan penggeledahan KPK di Bank Indonesia," ujar Misbahkhun dalam keterangannya, dikutip Jumat (20/12/2024).

Politisi Partai Golkar itu menilai penggeledahan KPK di Kantor BI merupakan proses hukum biasa sehingga harus dihormati. Dia pun tidak ingin BI menyalahkan KPK.

"Sebaiknya Bank Indonesia berkonsentrasi penuh melakukan langkah-langkah kebijakan operasi moneter yang konstruktif untuk membuat nilai tukar rupiah kembali menguat terhadap dolar AS," kata Misbahkhun.

Sebagai informasi, belakangan kurs rupiah semakin anjlok. Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan kemarin (19/12/2024) mata uang rupiah ditutup melemah 215 poin ke level Rp16.312, setelah sebelumnya sempat melemah 220 poin ke level Rp16.097.

Terbaru pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat (20/12/2024), kurs rupiah naik 0,03% atau 5,5 poin ke posisi Rp16.307 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar terlihat menguat tipis 0,02% ke posisi 108,170.

Sementara itu, sebelumnya Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo sempat menyatakan aksi penggeledahan oleh Tim Penyidik KPK di kantornya memberikan pengaruh terhadap pergerakan nilai tukar rupiah pada pekan ini.

"Segala berita akan berpengaruh terhadap kondisi pasar, termasuk nilai tukar rupiah," ujarnya, Rabu (18/12/2024).

KPK sendiri menggeledah kantor BI terkait dengan kasus dugaan korupsi dana tanggung jawab sosial masyarakat atau corporate social responsibility (CSR). Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Rudi Setiawan mengungkap pihaknya telah menemukan sejumlah bukti saat menggeledah sejumlah ruangan di kantor BI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini