Bisnis.com, JAKARTA - Perbankan digital tak hanya vital dalam meningkatkan inklusi keuangan, tetapi juga punya peran penting dalam menciptakan peluang bagi talenta lokal untuk berkarir dan mengembangkan keterampilan. Program pembelajaran mandiri Jago Digital Academy (JDA), yang diinisiasi oleh PT Bank Jago Tbk, menjadi contoh kontribusi nyata bank berbasis teknologi yang sukses menghasilkan ribuan talenta digital dalam waktu yang relatif singkat.
“Indonesia punya tantangan besar dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas talenta digital, terutama untuk mendukung transformasi teknologi dan digitalisasi di berbagai sektor, tak terutama perbankan. Itulah yang melandasi Bank Jago mengembangkan Jago Digital Academy sebagai platform pembelajaran mandiri berbasis digital,” jelas Pratomo Soedarsono, Head of People & Culture Bank Jago atau yang biasa disapa Tommy.
Menurut Tommy, cara yang efektif untuk mengatasi masalah kesenjangan kapasitas dan kuantitas SDM di bidang teknologi adalah dengan membangun ekosistem digital yang dapat menyediakan peluang nyata bagi talenta lokal untuk berkembang dan punya daya saing di dunia kerja. JDA adalah contoh ekosistem yang berperan penting dalam menyediakan ruang bagi inovasi, kolaborasi, dan pengembangan keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan di dunia digital.
“Sebagai bank berbasis teknologi, Bank Jago memiliki keunggulan dalam hal fleksibilitas, dinamika, dan kemampuan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan kebutuhan pasar, yang dapat ditularkan nilai-nilai dan keterampilannya kepada generasi muda melalui program JDA,” tuturnya.
Jago Digital Academy meluncur pada akhir tahun lalu dengan lebih dari 200 modul pembelajaran mandiri yang terstruktur dan relevan, berfokus pada tiga bidang utama: product management, engineering, dan data science. Program ini juga memberikan peserta kesempatan untuk menerapkan teori yang dipelajari dalam proyek dunia nyata melalui mentorship, internship, dan hackathon.
“Ini merupakan kesempatan emas untuk talenta lokal, tak hanya sekedar untuk mendapatkan pengetahuan, tetapi juga keterampilan yang siap digunakan di dunia kerja. Sejak diluncurkan pada akhir tahun lalu sampai dengan November 2024, sudah lebih dari 3.800 peserta JDA dan 400 sertifikat telah diterbitkan sebagai pengakuan atas pencapaian mereka,” ungkap Tommy.
JDA juga menawarkan kesempatan magang bagi mahasiswa yang ingin merasakan langsung dunia industri. Dengan demikian, mereka tidak hanya bisa bekerja dengan teknologi terkini dan mendapatkan mentoring dari ahlinya, tetapi juga dapat belajar bagaimana menjalankan bisnis digital dan memperluas jaringan profesional.
“Kami berharap dapat mencetak talenta unggul yang mendukung perkembangan ekosistem digital Indonesia, sekaligus berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals),” papar Tommy.
Dengan inisiatif Jago Digital Academy, Bank Jago tidak hanya membantu mempercepat transformasi digital di sektor perbankan, tetapi juga berperan penting dalam menyiapkan talenta digital masa depan Indonesia. Melalui kurikulum yang relevan dan peluang magang, Bank Jago memastikan bahwa Indonesia siap bersaing di kancah global dengan talenta yang kompeten di bidang teknologi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel