Bisnis.com, JAKARTA — Penerbitan dan imbal hasil Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) terus menjadi sorotan kalangan perbankan di tengah pengetatan likuiditas yang ditandai dengan laju pertumbuhan kredit melampaui penghimpunan dana pihak ketiga (DPK).
Di satu sisi, Bank Indonesia (BI) sendiri menerbitkan instrumen tersebut demi menarik modal asing dalam upaya memperkuat rupiah. Namun di sisi lain, instrumen bank sentral itu menambah ketat persaingan di sektor perbankan dalam menarik DPK.
Dalam laporan teranyarnya mengenai sektor perbankan Indonesia, JP Morgan menunjukkan impak penerbitan SRBI terhadap likuiditas yang kian ketat.