OJK: 21 Fintech P2P Lending Punya Kredit Macet Tinggi, Mayoritas Sektor Produktif

Bisnis.com,10 Jan 2025, 13:25 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK mengungkap ada 21 penyelenggara fintech peer to peer (P2P) lending yang memiliki tingkat kredit macet (TWP90) di atas 5% per November 2024.

Bisnis.com, JAKARTA— Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap ada 21 penyelenggara fintech peer to peer (P2P) lending yang memiliki tingkat kredit macet (TWP90) di atas 5% per November 2024. 

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK  Agusman mengatakan bahwa jumlah penyelenggara yang memiliki tingkat kredit macet tinggi didominasi oleh sektor produktif. 

“Per November 2024, terdapat 21 Penyelenggara LPBBTI [Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi] dengan TWP90 di atas 5%, didominasi oleh penyelenggara yang fokus pada sektor produktif,” kata Agusman dalam jawaban tertulis pada Kamis (9/1/2025). 

Agusman tidak merinci 21 penyelenggara yang memiliki tingkat kredit macet tinggi tersebut. Namun, OJK menyebut PT iGrow Resources Indonesia (iGrow) menjadi salah satu penyelenggara yang memiliki kredit macet di atas 5%. Adapun berdasarkan situs iGrow, TWP90 yang dimiliki perusahaan mencapai sebanyak 80,18%. 

Kepada penyelenggara dengan kredit macet 5%, Agusman memastikan OJK telah memberikan surat peringatan dan meminta penyelenggara membuat action plan untuk memperbaiki kualitas pendanaannya.

“OJK juga terus melakukan monitoring atas komitmen pemegang saham untuk menyelesaikan permasalahan termasuk antara lain memaksimalkan upaya penagihan dan melakukan penguatan permodalan,” kata Agusman. 

Apabila ditemukan pelanggaran terhadap ketentuan, Agusman menyebut OJK akan melakukan tindakan pengawasan termasuk pemberian sanksi administratif sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Dari sisi kinerja, outstanding pembiayaan fintech P2P lending terus menunjukkan peningkatan. Adapun per November 2024, outstanding pembiayaan mencapai sebanyak Rp75,60 triliun yang mana tumbuh 27,32% secara tahunan (year on year/YoY). 

Berdasarkan gender Borrower, outstanding pembiayaan kepada gender Perempuan mencapai 54,34% dari total outstanding pembiayaan perorangan. Sementara itu berdasarkan kelompok usia, outstanding pembiayaan terbesar berada pada kelompok 19-34 tahun dengan porsi 51,52% dari total outstanding pinjaman perorangan.

Persentase penyaluran pinjaman pada sektor produktif terhadap total penyaluran pinjaman periode November 2024 mencapai 30,91%. Upaya untuk mencapai target pendanaan kepada sektor produktif serta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)sebagaimana tertuang dalam Roadmap Pengembangan dan Penguatan Industri LPBBTI periode 2023-2028 antara lain:

  1. Mendukung adanya relaksasi batas maksimum pembiayaan melalui regulasi
  2. Optimalisasi program sinergi untuk mendorong pembiayaan ke luar Jawa,dan
  3. Perluasan jalur distribusi penyaluran pembiayaan kepada sektor produktif dan UMKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini