Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menuturkan bahwa nilai tukar rupiah yang melewati Rp16.300 per dolar AS cenderung stabil di tengah ketidakpastian global yang berlanjut.
Pada penutupan pasar hari ini, Rabu (15/1/2025), kurs rupiah melemah ke level Rp16.325 terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
"Kami sudah menakar nilai tukar sekarang itu relatif stabil dan sejalan dengan nilai fundamentalnya," ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (15/1/2025).
Perry menjelaskan bahwa kebijakan nilai tukar BI terus diarahkan untuk menjaga stabilitas rupiah dari dampak makin tingginya ketidakpastian global.
Nilai tukar Rupiah pada Desember 2024 (hingga 17 Desember 2024) melemah sebesar 1,37% (point to point/PtP) dari bulan sebelumnya.
Pelemahan tersebut dipengaruhi oleh makin tingginya ketidakpastian global terutama terkait dengan arah kebijakan AS, ruang penurunan FFR yang lebih rendah, penguatan mata uang dolar AS secara luas.
Akibat indeks dolar (DXY) yang menguat, menambah tekanan terhadap pelemahan mata uang dunia, termasuk Indonesia.
Selain itu, risiko geopolitik yang mengakibatkan berlanjutnya preferensi investor global untuk memindahkan alokasi portofolionya kembali ke AS juga berkontribusi terhadap pelemahan rupiah.
Meski demikian, Perry menekankan bahwa secara umum pelemahan tersebut tetap terkendali. Membandingkan dengan dengan level akhir Desember 2023 tercatat depresiasi sebesar 4,16%, lebih kecil dibandingkan dengan pelemahan Dolar Taiwan, Peso Filipina, dan Won Korea yang masing-masing terdepresiasi sebesar 5,58%, 5,94%, dan 10,47%.
"Ke depan, rupiah diperkirakan stabil didukung komitmen Bank Indonesia menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap baik," ujarnya.
Termasuk mengoptimalkan seluruh instrumen moneter dan strateginya melalui optimalisasi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI, untuk memperkuat efektivitas kebijakan dalam menarik aliran masuk investasi portofolio asing dan mendukung penguatan nilai tukar rupiah.
Adapun, BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 bps dari 6% menjadi 5,75% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) hari ini.
Keputusan ini konsisten dengan tetap rendahnya prakiraan inflasi 2025 dan 2026 yang terkendali dalam sasaran 2,5±1%, terjaganya nilai tukar rupiah yang sesuai dengan fundamental untuk mengendalikan inflasi dalam sasarannya, dan perlunya upaya untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel