Pembiayaan BNI Finance Sentuh Rp5,2 Triliun pada 2024, Didominasi Kendaraan Baru

Bisnis.com,15 Jan 2025, 08:33 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
BNI Finance/bnifinance.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan atau leasing PT BNI Multifinance (BNI Finance) mencatatkan penyaluran pembiayaan senilai Rp5,2 triliun sampai dengan akhir 2024. Sebagian besar penyaluran pembiayaan tersebut dialokasikan untuk kendaraan baru.

Direktur Bisnis BNI Finance Albertus Hendi mengungkapkan bahwa pembiayaan kendaraan baru mendominasi dengan kontribusi mencapai 80% dari total penyaluran pembiayaan perusahaan. “Betul, 80% dari kendaraan baru,” kata Albertus kepada Bisnis, Selasa (14/1/2025). 

Selain menyalurkan pembiayaan untuk kendaraan bermotor, BNI Finance juga mengalokasikan sebagian pembiayaannya untuk alat berat. Secara keseluruhan, total pembiayaan perusahaan mencapai 99,05% dari target yang telah ditetapkan perusahaan yang mencapai Rp5,25 triliun. 

Meskipun sedikit meleset dari target, pembiayaan perusahaan naik sebanyak 62,5% secara tahunan (year on year/yoy). Pada 2023, penyaluran pembiayaan BNI Finance mencapai Rp3,2 triliun, yang juga didominasi oleh pembiayaan kendaraan baru. 

Albertus mengungkapkan bahwa ada beberapa strategi yang diterapkan perusahaan untuk mencapai pertumbuhan pembiayaan pada 2024. Di antaranya, BNI Finance menerapkan strategi ekspansi dengan menambah 22 kantor pemasaran baru sepanjang 2024, sehingga totalnya kini mencapai 52 kantor pemasaran.

BNI Finance juga terus memperkuat kerja sama dengan induk perusahaan Bank BNI untuk dapat menggarap bisnis captive, baik ritel maupun korporasi

“Ke depan, BNI Finance akan tetap fokus di pembiayaan unit baru, baik mobil passenger, mobil komersial dan alat berat,” katanya. 

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan outstanding pembiayaan kendaraan bermotor per November 2024 mencapai sebesar Rp347,87 triliun. Mayoritas pembiayaan tersebut disalurkan untuk kendaraan baru. 

Penurunan penjualan kendaraan baru tampaknya tidak berdampak signifikan terhadap pembiayaan di sektor tersebut. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo),  penjualan mobil hingga November 2024 masih menorehkan kinerja lesu dibandingkan tahun sebelumnya.

Sepanjang Januari—November 2024, total penjualan mobil secara wholesales tercatat sebesar 784.788 unit atau turun 14,7% yoy dari periode sama pada 2023 sebesar 920.518 unit. 

Sementara itu, penjualan ritel juga turun 11,2% yoy menjadi 806.721 unit pada periode 11 bulan 2024, dibandingkan 908.473 unit pada periode yang sama 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini