Kejar Target Ekuitas Rp12,5 Miliar, Akseleran Andalkan Laba Bulanan

Bisnis.com,16 Jan 2025, 07:58 WIB
Penulis: Akbar Maulana al Ishaqi
Co Founder & Chief Executive Officer (CEO) PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia Ivan Nikolas Tambunan. / dok. Akseleran

Bisnis.com, JAKARTA - PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia atau Akseleran berupaya memenuhi persyaratan ekuitas minimum dengan mengandalkan laba yang diperoleh perusahaan.

Perusahaan penyelenggara fintech P2P lending diwajibkan harus memiliki ekuitas minimal sebesar Rp12,5 miliar paling lambat pada Juni 2025. Hal ini menjadi amanat dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 10/POJK.05/2022 tentang Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi.

Group & Co Founder PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia atau Akseleran, Ivan Nikolas mengatakan saat ini Akseleran telah memenuhi persyaratan ekuitas minimum tahap kedua yakni sebesar Rp7,5 miliar. 

"Ekuitas kami lebih dari persyaratan ekuitas minimum. Modal disetornya sendiri lebih dari Rp100 miliar," kata Ivan kepada Bisnis.com, Rabu (15/1/2025).

Adapun, untuk mengejar syarat ekuitas minimum Rp12,5 miliar, Ivan mengatakan Akseleran mengandalkan laba yang diperoleh perusahaan. Tahun lalu, Akseleran berhasil mencatatkan pertumbuhan laba 5-10% sepanjang periode Januari hingga September.

"Ke depannya kami ingin bisa terus mencapai laba, sehingga tiap bulan ekuitas ini terus bertambah," jelasnya.

Adapun per Desember 2024 lalu masih terdapat 11 penyelenggara P2P lending yang belum memenuhi ekuitas minimal tahap kedua sebesar Rp7,5 miliar. Padahal ekuitas tersebut harus bisa dipenuhi pada Juni 2024.

Dengan adanya peningkatan syarat ekuitas minimal tahap ketiga yang harus dipenuhi sebelum Juni 2025, perusahaan P2P lending yang telah memiliki ekuitas sebesar Rp7,5 miliar tetap harus meningkatkan ekuitasnya demi memenuhi ketentuan OJK.

"Tujuan dari penguatan ekuitas ini untuk memastikan setiap platform punya kesehatan keuangan yang baik, yang mampu menopang operasional perusahaan," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mengatakan pihaknya yakin setiap penyelenggara P2P lending sudah menyiapkan strategi untuk bisa menggenjot ekuitas perusahaan mencapai Rp12,5 miliar sesuai persyaratan OJK.

"Saat ini bagi perusahaan yang sudah memenuhi minimum ekuitas Rp7,5 miliar tentunya telah memiliki target pada business plan untuk pemenuhan tahun ini [tahap 3], kalau tidak pasti sulit untuk berkompetisi di industri ini," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini