Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) melaporkan bahwa transaksi aplikasi perbankan Livin’ by Mandiri telah mencapai Rp4.009 triliun hingga Desember 2024. Jumlah tersebut diperoleh dari frekuensi 3,29 miliar transaksi.
SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Erin Young menyampaikan bahwa pihaknya berupaya menghadirkan solusi berbasis teknologi yang relevan dan bermanfaat bagi masyarakat di era digital.
“Hingga akhir Desember 2024, pengguna aplikasi Livin’ by Mandiri menembus angka 29,3 juta pengguna, naik 29% secara tahunan [YoY],” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (16/1/2025).
Lebih lanjut, dia menyebut bahwa Bank Mandiri terus memperluas ekosistem digitalnya dengan memenuhi berbagai kebutuhan nasabah, mulai dari transaksi keuangan hingga belanja kebutuhan sehari-hari.
Salah satunya ialah dengan menjalin kolaborasi dengan Mindstores untuk menghadirkan fitur quick commerce Alfamart di aplikasi Livin’ by Mandiri. Menurut Erin, hal ini merupakan langkah perseroan untuk memberikan nilai tambah bagi nasabah.
“Kolaborasi ini merupakan langkah strategis Bank Mandiri untuk memperluas layanan digitalnya sekaligus memberikan nilai tambah yang nyata bagi nasabah,” terangnya.
Adapun, dari sisi kinerja hingga November 2024, Bank Mandiri membukukan laba bersih Rp47,17 triliun, tumbuh 4,67% YoY dari Rp45,07 triliun.
Jumlah itu didorong oleh penyaluran kredit sebesar Rp1.283,44 triliun hingga bulan kesebelas tahun lalu, tumbuh signifikan 22,69% dari angka Rp1.046,06 triliun. Aset Bank Mandiri juga mencapai Rp1.850,52 triliun, tumbuh 13,67% YoY.
Terkait simpanan, Bank Mandiri menghimpun dana pihak ketiga (DPK) senilai total Rp1.367,08 triliun per November 2024, naik 14,67% YoY dari Rp1.192,24 triliun.
Sebelumnya, Bank Indonesia melaporkan kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital sepanjang 2024 menunjukkan pertumbuhan signifikan, didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal. Salah satu pendorong utama adalah peningkatan transaksi melalui QRIS dan BI-Fast.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pembayaran digital pada 2024 mencapai 34,5 miliar transaksi atau tumbuh 36,1% secara tahunan. Pertumbuhan ini didukung oleh seluruh komponen transaksi digital.
“Volume transaksi pada aplikasi mobile tumbuh sebesar 39,1% YoY, demikian pula volume transaksi pada internet yang tumbuh sebesar 4,4% YoY pada 2024. Di samping itu, volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS tetap tumbuh pesat sebesar 175,2% YoY, didukung peningkatan jumlah pengguna dan merchant,” katanya dalam konferensi pers, Rabu (15/1/2025).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel