Alasan di Balik BTN Akhirnya Pilih Akuisisi Bank Victoria Syariah

Bisnis.com,20 Jan 2025, 08:59 WIB
Penulis: Annisa Sulistyo Rini
Pegawai melayani nasabah di kantor cabang BTN Syariah di Jakarta, Selasa (2/7/2024). JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) mengumumkan rencana pengambilalihan atau akuisisi Bank Victoria Syariah. Terdapat sejumlah alasan mengapa emiten dengan ticker BBTN ini memilih anak usaha Bank Victoria tersebut.

Hal ini tertuang dalam ringkasan rancangan pengambilalihan yang terbit di Harian Bisnis Indonesia edisi Senin (20/1/2025). Rancangan ini disusun bersama-sama oleh Direksi BTN dan Direksi Bank Victoria Syariah yang telah memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris kedua bank.

"Rancangan pengambilalihan belum mendapat persetujuan RUPS BTN dan BVIS [Bank Victoria Syariah]," demikian dikutip dari ringkasan rancangan akuisisi.

Dijadwalkan RUPS BTN dan Bank Victoria Syariah untuk persetujuan aksi ini dilaksanakan pada 14 Maret 2025.

Dalam aksi korporasi ini disebutkan BTN akan melaksanakan pengambilalihan yang diusulkan dengan cara membeli saham sampai dengan sebanyak-banyaknya sebesar 100% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Bank Victoria Syariah.

Sebagai informasi, struktur kepemilikan saham Bank Victoria Syariah sebelum dilakukan pengambilalihan yaitu VICO sebanyak 80,18%; BVIC sebesar 19,81%, dan BHP Jakarta sebesar 0,0016%.

Usai aksi akuisisi diproyeksikan struktur kepemilikan saham Bank Victoria Syariah sepenuhnya atau 100% digenggam oleh BBTN.

Dalam rancangan pengambilalihan juga dijelaskan tujuan aksi tersebut. Dari sisi BTN, perseroan memandang perlu melakukan peningkatan atas layanan perbankan syariah yang selama ini disediakan oleh Unit Usaha Syariah BTN.

"Untuk dapat meningkatkan layanan perbankan syariah yang selama ini disediakan oleh UUS BTN, BTN bermaksud membentuk suatu bank umum syariah melalui strategi anorganik, yaitu pengambilalihan BVIS."

Sejumlah pertimbangan BTN mengambilalih Bank Victoria Syariah di antaranya adalah status anak usaha Bank Victoria (BVIC) ini merupakan KBMI 1. Dengan ini, BTN akan mendapatkan kemudahan dalam melakukan integrasi bisnis dengan Bank Victoria Syariah.

Kemudian, dengan pertimbangan UUS BTN memiliki akses sinergi dengan BUMN, dukungan induk, top of mind dalam KPR, dan juga aset yang besar, membuat UUS BTN memiliki potensi besar untuk tumbuh pesat.

"Hal ini sejalan dengan harapan BTN dapat meningkatkan kinerja BVIS lebih baik melalui investasi dalam BVIS."

Sementara dari Bank Victoria Syariah, pengambilalihan ini akan memberikan kesempatan bagi perseroan untuk memperkuat posisinya menjadi lebih strategis.

Selain itu juga sebagai upaya peningkatan kapasitas dan kualitas layanan perbankan syariah yang lebih luas, dalam rangka mengoptimalkan operasional serta penguatan kontribusi dan daya saing BVIS sebagai bagian dari industry perbankan nasional.

Sebagaimana diketahui, BTN juga sempat melakukan due diligence untuk mengakuisisi Bank Muamalat. Namun, due diligence tak kunjung berbuah hasil hingga dipastikan batal.

"Secara umum kami sampaikan, tidak akan meneruskan akuisisi Bank Muamalat," ujar Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI pada Senin (8/7/2024).

Nixon enggan memberitahukan alasan batalnya akuisisi terhadap Bank Muamalat. "Berbagai alasan [batalnya akuisisi Bank Muamalat] bisa kami sampaikan nanti secara tertutup," kata Nixon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini