BPD Bali Cetak Laba Rp878,47 Miliar pada 2024, Tumbuh 19%

Bisnis.com,20 Jan 2025, 17:31 WIB
Penulis: Reyhan Fernanda Fajarihza
Nasabah mengakses aplikasi Mobile Banking BPD Bali di Jakarta, Rabu (6/3/2024). / Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pembangunan Daerah Bali atau BPD Bali mencetak laba senilai Rp878,47 miliar sepanjang 2024. Realisasi ini tumbuh 19% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp738,23 miliar pada 2023.

Berdasarkan publikasi laporan keuangan di harian Bisnis Indonesia edisi Senin (20/1/2025), perolehan itu salah satunya ditopang oleh pendapatan bunga bersih (net interest income) yang naik 5,72% (YoY) dari Rp2,27 triliun menjadi Rp2,4 triliun. Rasio margin bunga bersih (net interest margin) tercatat turun tipis dari 7,16% menjadi 6,66%.

Pendapatan berbasis komisi (fee-based income) Bank BPD Bali tercatat sebesar Rp129,43 miliar, naik 13,94% (YoY) dari Rp113,6 miliar. Pendapatan lainnya juga tumbuh signifikan 36,48% menjadi Rp96,53 miliar.

Pertumbuhan pendapatan itu diimbangi dengan penurunan sejumlah pos beban, seperti kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) yang dipangkas dari Rp338,55 miliar per Desember 2023 menjadi Rp146,22 miliar per Desember 2024.

Terkait fungsi intermediasi, Bank BPD Bali telah menyalurkan total kredit sebesar Rp22,83 triliun sepanjang 2024, tumbuh 7,94% dari Rp21,15 triliun pada tahun sebelumnya.

Penyaluran kredit perseroan diiringi dengan mitigasi risiko yang membaik, tecermin dari rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross yang turun dari 1,29% pada 2023 menjadi 0,92% pada 2024. NPL net tercatat stagnan di level 0,02%.

Dari sisi pendanaan, Bank BPD Bali menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp32,17 triliun, tumbuh 15,1% (YoY) dari Rp27,95 triliun.

Deposito tercatat melonjak 17,83% (YoY) ke angka Rp9,39 triliun, tabungan naik 15,1% menjadi Rp17,81 triliun, sedangkan giro tumbuh 10,27% hingga mencapai Rp4,96 triliun. Komposisi dana murah atau current account saving account (CASA) Bank BPD Bali mencapai 70,8% dari keseluruhan simpanan nasabah.

Dari seluruh aspek itu, aset perseroan pun terkerek naik 11,66% (YoY) hingga mencapai Rp38,31 triliun, dari semula Rp34,31 triliun.

Terkait rasio kinerja lainnya, Bank BPD Bali mencatatkan penurunan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional alias BOPO, dari 67,32% pada 2023 menjadi 66,85% pada tahun lalu. Semakin kecil rasio BOPO menunjukkan semakin efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Wibi Pangestu Pratama
Terkini