Bisnis.com, JAKARTA— Platform layanan kredit digital berbasis teknologi Kredivo memastikan rencana ekspansinya ke Thailand dan Filipina tetap berjalan sesuai rencana. Setelah sebelumnya berhasil memasuki pasar Vietnam, perusahaan kini fokus memperluas cakupan bisnisnya di kawasan Asia Tenggara.
SVP Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari, mengungkapkan bahwa rencana ekspansi ini masih dalam jalur yang sudah ditetapkan sejak tahun lalu, meskipun belum ada kepastian terkait jadwal peluncurannya di kedua negara tersebut.
“Masih kedua negara. Masih fokusnya itu. Kedua negara yang awal-awal ini. Yang awal Vietnam sudah, berarti next-nya pokoknya Thailand, dan Filipina. Pokoknya ekspansi nanti deh, tunggu tanggal mainnya,” kata Indina saat ditemui di Jakarta, dikutip Selasa (21/1/2025).
Indina juga menegaskan bahwa meskipun jadwal peluncurannya belum diumumkan, Kredivo telah memulai tahun 2024 dengan langkah yang agresif. “Tapi yang pasti awal tahun ini nge-gas banget sih, berasa banget,” katanya.
Kredivo juga mencatat pertumbuhan yang positif pada tahun lalu. Indina menyebut bahwa pertumbuhan pada 2024 dibandingkan dengan 2023 mencapai angka double-digit. Namun, Indina belum bisa mengungkapkan angka spesifik terkait pertumbuhan tersebut. Namun dia memastikan bahwa pertumbuhannya bukan angka kecil. “Pokoknya bukan [angka] yang awal-awal,” kata Indina.
Di pasar Indonesia, Kredivo juga terus memperkuat bisnisnya melalui kanal offline, yang diproyeksikan menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan di 2024. Meski kontribusi kanal offline masih lebih kecil dibandingkan e-commerce, pertumbuhannya dinilai signifikan. Dia menambahkan bahwa pengembangan kanal offline difokuskan pada toko-toko fisik di berbagai kota, sebagai strategi untuk menjangkau konsumen yang belum terbiasa menggunakan layanan digital atau e-commerce.
“Dengan toko-toko yang fisik ini nih, jadi bukan hanya e-commerce dan produk-produk digital,” tambahnya.
Sebelumnya, Kredivo menyinggung bahwa untuk melakukan ekspansi ke Thailand dan Filipina bukan tanpa tantangan. Justru untuk melakukan ekpansi ke sana terbilang tidak mudah lantaran di dua negara tersebut memiliki regulasi yang berbeda dengan Indonesia. Oleh sebab itu, rencana ekpansi kemungkinan bisa mundur dari target awal.
Namun demikian, Kredivo sudah mengantongi lisensi di dua negara tersebut. Kredivo mencatat kenaikan nilai transaksi hampir 80% selama lima tahun. Pada 2021, Kredivo juga melakukan perluasan bisnisnya ke Vietnam.
Kala itu, Kredivo melakukan ekspansi melalui joint venture dengan Phoenix Holding usai mengumumkan rencana menjadi perusahan publik. Phoenix Holding merupakan pionir perusahaan investasi keluarga yang berbasis di Vietnam dengan portofolio terdiversifikasi di sektor konsumen, layanan keuangan, ritel, dan teknologi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel