Profil Suzanna Tanojo, Pengendali Induk Bank Victoria Syariah (VICO) yang Diakuisisi BTN

Bisnis.com,21 Jan 2025, 21:00 WIB
Penulis: Reyhan Fernanda Fajarihza
Sosok Suzanna Tanajo dalam laporan tahunan VICO 2015./Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Victoria Investama Tbk. (VICO) dan PT Bank Victoria International Tbk. (BVIC) buka suara usai pengumuman akuisisi Bank Tabungan Negara (BTN) terhadap anak usahanya, yakni PT Bank Victoria Syariah (BVIS).

Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen Bank Victoria menyampaikan bahwa perseroan dan PT Victoria Investama selaku pemegang saham BVIC telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat dengan BTN. Manajemen juga merespons angka Rp1,06 triliun yang menjadi nilai nominal aksi korporasi tersebut.

“Angka tersebut merupakan nilai nominal dari seluruh jumlah saham yang telah diterbitkan oleh BVIS sebanyak 1,06 miliar lembar saham dengan nilai nominal per lembar saham Rp1.000,” tulis dokumen yang disampaikan Corporate Secretary BVIC Caprie Ardira Azhar, Selasa (21/1/2025).

Lebih lanjut, angka tersebut telah tercantum dalam Ringkasan Rancangan Pengambilalihan yang dipublikasikan pada Senin (20/1/2025) dan telah memperoleh persetujuan prinsip dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Bank Victoria lantas memaparkan bahwa rencana divestasi BVIS dilakukan sebagaimana Rencana Bisnis Bank (RBB) 2025-2027, dan telah disampaikan kepada regulator. Tujuannya ialah untuk meningkatkan fokus bisnis pada sektor perbankan konvensional, serta dapat memberikan kesempatan bagi BVIC untuk mengoptimalkan permodalan dan menurunkan eksposur risiko.

Manajemen pun menilai bahwa divestasi itu dapat meningkatkan efisiensi operasional bank hingga mengoptimalkan penggunaan sumber daya untuk pengembangan usaha, terutama penyaluran kredit.

“Nilai transaksi atas penjualan saham BVIS kepada BTN akan dipublikasikan setelah selesainya rencana transaksi,” jelas manajemen BVIC.

Terkait condition precedent (CP) atas rencana transaksi itu, manajemen menyampaikan bahwa pemenuhan persyaratan tengah disiapkan sebelum rencana penyelesaian tanggal transaksi pada semester I/2025.

Selain itu, dana yang diperoleh dari pelepasan Bank Victoria Syariah disebut akan digunakan sebagai modal kerja dalam rangka pengembangan usaha serta memperbaiki maturity profile pendanaan, serta untuk mempersempit maturity gap yang ada.

“Sampai saat ini Bank Victoria belum memiliki rencana pengembangan bisnis bank terhadap produk dan layanan perbankan syariah,” pungkas keterangan manajemen.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) Nixon LP Napitupulu mengungkapkan nilai akuisisi Bank Victoria Syariah berada di bawah 1,5 kali nilai buku atau book value.

Sebagai informasi, berdasarkan prospektus yang diumumkan di harian Bisnis Indonesia edisi Senin (20/1/2025), BTN akan melakukan akuisisi dengan nilai nominal dari keseluruhan saham BVIS sebesar Rp1,06 triliun.

“Nilai [akuisisi]-nya di bawah 1,5. 1,5 kali buku,” katanya saat ditanya Bisnis di kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025).

Nixon memaparkan bahwa transaksi inilah yang menjadi pintu gerbang bagi Unit Usaha Syariah (UUS) BTN alias BTN Syariah untuk melakukan pemisahan (spin-off) menjadi bank umum syariah baru.

Menurutnya, BTN Syariah saat ini memiliki kinerja cukup bagus, sehingga turut menjadi momentum untuk menyelesaikan keseluruhan proses akuisisi dalam waktu dekat.

“Ini kita rencanakan akhir semester I [2025], semuanya kelar,” tuturnya.

Profil Pengendali Grup Victoria

VICO adalah pemilik 80% saham Victoria Syariah, sedangkan BVIC menggenggam 19,8%. Sedangkan pemilik BVIC adalah VICO (44,23%) dan Suzanna Tanojo (19,35%). 

Selanjutnya dalam pengumuman Victoria Insurance pada Desember lalu, penerima manfaat akhir dari VICO adalah Suzanna Tanojo.  Dengan rangkaian kepemilikan ini, aksi penjualan Bank Victoria Syariah sepenuhnya akan kembali ke Suzanna Tanojo sebagai pemilik manfaat akhir.  

Dikutip dari Laporan Tahunan VICO pada 2015, Suzanna merupakan kelahiran 1958 di Tulungagung. Sosok ini adalah putri dari Wakijo Tanojo, salah satu pengembang Grup Wings di luar keluarga pendiri. 

Suzanna menyelesaikan studi dari Fakultas Ekonomi, jurusan akuntansi Universitas Airlangga, Surabaya pada tahun 1982. Dia memulai kiprah profesuonalnya sebagai CFO PT Unggul Indah Corporation Tbk (1986 -1995), kemudian pada PT Apac Citra Centertex Tbk dan anak perusahaan PT Apac Inti Corpora dengan jabatan terakhir sebagai CFO (1995 - 2003)

Suzanna juga memimpin sisi keuangan PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk (1996 - 2003). Selain mengebangkan VICO, Suznna juga merupakan pengusaha di bidang industri tekstil, industri kimia, properti dan keuangan dalam grup Victoria (1995 - sekarang).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini