Hasil Sigi Tabungan Hingga Deposito Masyarakat, LPS Proyeksi Kesejahteraan Membaik

Bisnis.com,23 Jan 2025, 19:33 WIB
Penulis: Reyhan Fernanda Fajarihza
Karyawati beraktivitas di kantor Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Jakarta, Senin (7/8/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat bahwa tabungan masyarakat dengan saldo Rp1 juta hingga Rp100 juta tumbuh pada kisaran 5% secara tahunan (year on year/YoY) pada akhir Desember 2024.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menyebut bahwa laju pertumbuhan tersebut membaik dibanding tren tahun sebelumnya yang tumbuh 3,29%.

“Kalau kita lihat tabungan by tier-nya, [saldo] Rp1juta sampai Rp100 juta itu tumbuh 5% pada bulan Desember 2024, dibanding tahun lalu membaik,” katanya dalam konferensi pers Tingkat Bunga Penjaminan LPS Januari 2025 di Jakarta, Kamis (23/1/2025).

Pada saat bersamaan, tabungan golongan nominal tertinggi alias di atas Rp5 miliar juga mengalami tren serupa. Saldo nasabah jumbo itu tumbuh 3,99% pada Desember 2024, membaik dari laju pertumbuhan tahun sebelumnya yang sebesar 3,51%.

Menurut Purbaya, adanya pertumbuhan pada tabungan tiering saldo terendah maupun tertinggi ini menunjukkan adanya perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat. 

“Jadi kelihatannya ada perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat. Karena dari sini [tabungan] indikasi awalnya [masyarakat] bisa menabung uang lebih banyak,” tuturnya.

Terkait dampaknya terhadap penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perbankan, LPS memproyeksikan tabungan masyarakat masih berada pada rentang 6% hingga 7% pada 2025.

Namun, dia mengakui bahwa pertumbuhan simpanan masyarakat di bank itu sempat lesu hingga akhir 2024, dengan persentase hanya 4,21%. Program pemerintah yang mulai berjalan pada awal tahun ini diharapkan menjadi momentum pertumbuhan DPK.

“Kami masih memperkirakan [pelambatan DPK] itu hanya sementara, dan ekonomi akan mulai recover pada pertengahan triwulan kedua, triwulan ketiga dan triwulan keempat 2025,” tuturnya.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memprediksi bahwa laju penghimpunan simpanan masyarakat alias DPK bank akan melambat pada kuartal I/2025.

Berdasarkan Survei Perbankan BI Kuartal IV/2024, perkiraan itu didasarkan pada perhitungan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) mengenai pertumbuhan DPK yang hanya sebesar 68,8%, menurun dibandingkan 89,3% pada kuartal sebelumnya.

“Perlambatan pertumbuhan DPK diprakirakan terjadi pada seluruh jenis instrumen,” demikian bunyi laporan BI, Senin (20/1/2025).

Lebih lanjut, SBT instrumen tabungan tercatat sebesar 63,8%, turun drastis dari 93,2% pada kuartal lalu. SBT giro turun dari 85,5% menjadi 73,2%, sedangkan SBT deposito turun dari 88,8% menjadi 80,1% secara kuartalan.

Kendati demikian, bank sentral Tanah Air memproyeksikan pertumbuhan DPK hingga penghujung tahun ini akan lebih tinggi dari capaian 2024. Hal ini mengacu kepada prakiraan penghimpunan DPK dengan SBT 99,6% pada 2025, dibanding SBT 89,3% pada tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini