BSI (BRIS) Bidik Penyaluran KUR Rp17 Triliun pada 2025

Bisnis.com,23 Jan 2025, 10:35 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
Nasabah bertransaksi di salah satu pusat anjungan tunai mandiri (ATM) Bank Syariah Indonesia di Jakarta, Senin (9/1/2022). /Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) menargetkan dapat menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah sebesar Rp17 triliun pada 2025 ini, naik dari target tahun lalu yang sebesar Rp16 triliun.

Direktur Retail Banking BSI Harry Gusti Utama mengatakan, upaya perseroan dalam penyaluran KUR akan focus terhadap pemberdayaan ekonomi pelaku usaha di tataran akar rumput. Hal ini juga sejalan dengan prioritas utama program Asta Cita Presiden Prabowo yang berfokus pada penguatan ekonomi kerakyatan.

“Tahun ini kami mendapatkan alokasi Rp17 Triliun guna optimalisasi pembiayaan KUR Syariah bagi para pelaku usaha,” ujarnya melalui keterangan resmi, Rabu (22/1/2025)

Perseroan, lanjutnya, juga mendukung UMKM agar naik kelas sehingga dapat menjadi bagian dari ekosistem pendanaan syariah. Dengan demikian BSI semakin mendekatkan pelaku usaha di segmen tersebut pada layanan produk pembiayaan syariah yang aman, mudah dan cepat untuk membantu UMKM mengembangkan usahanya.

Adapun tercatat hingga kini jumlah penerima manfaat KUR Syariah di BSI telah mencapai sekitar 420.000 UMKM dari 2021 hingga Desember 2024.

Sementara itu, pada 2024 lalu, realisasi keterserapan KUR Syariah dari BSI oleh pelaku UMKM menembus Rp15,42 triliun atau sekitar 97% dari target yang ditetapkan pemerintah. Melalui program ini, tahun 2024 BSI telah berhasil memberikan akses permodalan kepada lebih dari 131.000 pelaku usaha yang didominasi sektor perdagangan, pertanian dan jasa.

Gusti juga menjelaskan bahwa penyerapan KUR tertinggi berada di wilayah Aceh, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Daerah-daerah tersebut dinilai memiliki pelaku UMKM yang tinggi dan menyerap banyak tenaga kerja. 

“Capaian keberhasilan ini tidak lepas dari peran BSI UMKM Center sebagai pusat pengembangan UMKM yang kini beroperasi di empat kota, yaitu Aceh, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar. Kami berharap UMKM yang menerima KUR dapat berkembang dan naik kelas sehingga dapat membuka peluang bagi para pelaku usaha lainnya,” ujar Gusti. 

Selain lewat akses permodalan, BSI juga memfasilitasi pendampingan hingga UMKM ini dapat berkembang secara berkelanjutan. Mulai dari inkubasi UMKM, akses pemodalan baik KUR maupun pembiayaan UMKM komersial, kesempatan business matching dan pembinaan berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini