BNI (BBNI) Beberkan Target Bisnis 2025, Apa Saja?

Bisnis.com,23 Jan 2025, 10:18 WIB
Penulis: Reyhan Fernanda Fajarihza
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Jumat (30/12). /Bisnis-Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) membeberkan target bisnis yang hendak dicapai perseroan pada 2025, mulai dari pertumbuhan laba, simpanan, hingga penyaluran kredit.

Wakil Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setyawan menjelaskan bahwa pihaknya berkomitmen menjaga pertumbuhan laba melalui dana pihak ketiga (DPK) yang terutama ditopang dana murah alias current account saving account (CASA).

“Strategi ini bertujuan untuk memastikan profitabilitas jangka panjang, mengingat efisiensi biaya dana akan mendukung pertumbuhan kredit yang sehat dan menjaga margin bunga bersih atau NIM yang optimal,” katanya dalam paparan kinerja keuangan 2024 secara virtual, Rabu (22/1/2025).

Lebih lanjut, upaya itu mencakup transformasi brand yang diproyeksikan dapat mendongkrak CASA retail transaksional sekaligus diversifikasi pertumbuhan aset, baik dari segmen UMKM maupun konsumer.

Terkait kredit, Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini mematok target pertumbuhan pada rentang 8% hingga 10% secara keseluruhan.

Segmen korporasi dan konsumer disebutnya akan menjadi andalan bank pelat merah itu dengan target pertumbuhan kredit yang sama, yakni 10%—12%.

Pihaknya melihat pembiayaan terhadap sejumlah sektor memiliki prospek positif, antara lain sektor komunikasi, infrastruktur, hingga perindustrian.

Sementara itu dari segi konsumer, terdapat tiga aspek yang diunggulkan BNI, yakni kredit payroll, kredit pemilikan rumah alias KPR, hingga joint financing.

“Jadi, peluang untuk tumbuh di segmen korporasi dengan tiga produk unggulan seperti yang saya sebutkan tadi masih cukup tinggi,” tutur Novita.

Diberitakan sebelumnya, BNI mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp21,46 triliun sepanjang tahun 2024, naik 2,64% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp20,9 triliun pada 2023.

Terkait fungsi intermediasi, BNI telah menyalurkan kredit sebesar Rp775,87 triliun, meningkat 11,62% YoY per Desember 2024.

Dari fungsi pendanaan, DPK bank pelat merah ini turun sebesar 0,6% menjadi Rp805,51 triliun. Giro tampak turun 11,51% menjadi Rp305,73 triliun, meskipun deposito naik 3,85% menjadi Rp242,23 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini