Bank Indonesia Catat Nasabah Perorangan 'Makan Tabungan' Makin Dalam per Desember 2024

Bisnis.com,23 Jan 2025, 17:32 WIB
Penulis: Reyhan Fernanda Fajarihza
Logo Bank Indonesia (BI) di kantor pusat Bank Indonesia, Jakarta. / Bloomberg-Rosa Panggabean

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia melaporkan bahwa simpanan masyarakat atau dana pihak ketiga (DPK) di bank hanya tumbuh 3,7% secara tahunan (year on year/YoY) pada Desember 2024.

Berdasarkan laporan Analisis Uang Beredar yang diterbitkan oleh BI, penghimpunan DPK hingga tutup buku tahun lalu tercatat senilai Rp8.536,9 triliun.

"Tumbuh 3,7% YoY, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 5,8% YoY," demikian bunyi laporan BI, Kamis (21/1/2025).

Berdasarkan golongan nasabah, simpanan korporasi tumbuh sebesar 10,6% YoY, turun dibandingkan dengan November 2024 yang sebesar 15% YoY.

DPK segmen nasabah perorangan kembali mengalami kontraksi sebesar 2,8% YoY, kian melebar dari kontraksi sebesar 2,0% pada bulan sebelumnya.

Tren pelambatan juga terjadi pada sejumlah jenis simpanan. Laju pertumbuhan giro melambat dari 8,4% YoY pada November 2024 menjadi 2,2% pada Desember 2024.

Sementara itu, pertumbuhan simpanan berjangka alias deposito juga melambat dalam jangka waktu satu bulan, dari 3,2% YoY menjadi 2,5% YoY. Hanya tabungan yang tumbuh melampaui bulan sebelumnya, yakni dari 6,2% YoY menjadi 6,4% YoY.

Tren ini sejalan dengan prediksi BI mengenai pelabatan penghimpunan simpanan pada kuartal I/2025. Dalam Survei Perbankan BI Kuartal IV/2024, perkiraan itu didasarkan pada perhitungan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) mengenai pertumbuhan DPK yang hanya sebesar 68,8%, menurun dibandingkan 89,3% pada kuartal sebelumnya.

Pertumbuhan diprediksi terjadi pada seluruh instrumen yaitu tabungan, giro, dan deposito. SBT instrumen tabungan tercatat sebesar 63,8%, turun drastis dari 93,2% pada kuartal lalu. SBT giro turun dari 85,5% menjadi 73,2%, sedangkan SBT deposito turun dari 88,8% menjadi 80,1% secara kuartalan. 

Kendati demikian, bank sentral Tanah Air memproyeksikan pertumbuhan DPK hingga penghujung tahun ini akan lebih tinggi dari capaian 2024. Hal ini mengacu kepada prakiraan penghimpunan DPK dengan SBT 99,6% pada 2025, dibanding SBT 89,3% pada tahun lalu.

Sementara itu, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksikan pertumbuhan DPK bank masih berada pada rentang 6% hingga 7% pada 2025.

Ketua Dewan Komisoner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengakui bahwa pertumbuhan simpanan masyarakat di bank itu sempat lesu hingga akhir 2024. Namun, program pemerintah yang mulai berjalan pada awal tahun ini diharapkan menjadi momentum pertumbuhan DPK.

“Kami masih memperkirakan [pelambatan DPK] itu hanya sementara, dan ekonomi akan mulai recover pada pertengahan triwulan kedua, triwulan ketiga dan triwulan keempat 2025,” katanya dalam konferensi pers Tingkat Bunga Penjaminan di Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini