Ramalan MTF Soal Nasib Pembiayaan Alat Berat pada 2025

Bisnis.com,29 Jan 2025, 18:05 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Karyawan beraktivitas di kantor cabang Mandiri Tunas Finance (MTF) di Jakarta, Selasa (2/4/2024). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — PT Mandiri Tunas Finance (MTF) memandang prospek pembiayaan alat berat masih prospektif pada 2025.

Direktur PT Mandiri Tunas Finance William Francis Indra mengungkapkan bahwa pada 2024 penyaluran pembiayaan alat berat mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, pihaknya tidak memerinci pertumbuhan sampai akhir 2024.

Kendati demikian, lanjut dia, penyaluran pembiayaan alat berat MTF sepanjang tahun lalu rata-rata Rp250 miliar per bulan. Sampai dengan November 2024, MTF telah menyalurkan fasilitas pembiayaan alat berat senilai lebih dari Rp3 triliun. 

“Faktor yang mempengaruhi peningkatan tersebut antara lain sektor batu bara, konstruksi, dan pertambangan. Hal tersebut juga didukung oleh kebutuhan pelaku usaha pertambangan untuk melakukan ekspansi bisnis,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (29/1/2025). 

Untuk periode 2025, tren permintaan alat berat diprediksi terus meningkat seiring perkembangan teknologi ramah lingkungan, digitalisasi, dan proyek-proyek besar di sektor infrastruktur serta pertambangan. Pihaknya mengeklaim MTF telah menyiapkan berbagai strategi untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Dia mengatakan MTF sebagai perusahaan pembiayaan menanggapi hal ini dengan menawarkan solusi pembiayaan yang menarik, fleksibel, dan produk dari merek terbaik untuk mendukung proyek-proyek terutama pada debitur existing yang memiliki kualitas baik. 

Selain itu, kebijakan pemerintah terkait hilirisasi dan pembangunan infrastruktur besar-besaran juga berkontribusi signifikan dalam mendorong pembiayaan alat berat di 2025. 

“Kebijakan pemerintah terkait hilirisasi dan infrastruktur memiliki pengaruh besar dalam meningkatkan volume pembiayaan alat berat pada 2025. Dengan adanya dorongan dari kebijakan pembangunan infrastruktur besar-besaran, proyek hilirisasi, serta kebijakan pengembangan ekonomi hijau, permintaan alat berat di sektor konstruksi, pertambangan, dan manufaktur akan meningkat,” paparnya.

Selain itu, prospek cerah ini juga tercermin pada sektor hilirisasi yang menjadi fokus utama pemerintah dan sektor swasta. 

“Prospek pembiayaan alat berat pada tahun 2025 khususnya dalam mendukung sektor yang terdampak hilirisasi sangat positif, mengingat fokus pemerintah dan sektor swasta pada pengembangan industri pengolahan SDA [sumber daya alam] dan infrastruktur,” tambahnya.

Untuk memanfaatkan peluang ini, MTF telah menyiapkan strategi khusus. MTF menerapkan strategi dengan menawarkan solusi pembiayaan yang fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan sektor-sektor yang terlibat dalam hilirisasi, seperti pertambangan, pengolahan, dan infrastruktur. 

“MTF akan memberikan pembiayaan dengan suku bunga yang kompetitif dan menjalin kemitraan strategis dengan sektor terkait untuk mengoptimalkan potensi pasar yang ada,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Nurhadi Pratomo
Terkini