Airlangga Ungkap BRI Telah Hapus Tagih Utang 71.000 UMKM

Bisnis.com,30 Jan 2025, 11:18 WIB
Penulis: Reyhan Fernanda Fajarihza
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto/Bisnis-Annasa R Kamalina

Bisnis.com, TANGERANG – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) alias BRI telah menghapus tagih utang 71.000 nasabah UMKM-nya.

Menurutnya, langkah ini merupakan perwujudan keberpihakan pemerintah untuk mendukung geliat pertumbuhan UMKM dengan melakukan hapus utang dan hapus tagih.

“Dari monitor kami, yang paling banyK melakukan hapus tagih adalah BRI. Sebanyak 71.000 utang masyarakat [UMKM] telah dihapus tagih oleh BRI,” katanya dalam pembukaan BRI UMKM Expo(rt) 2025 di Tangerang, Kamis (30/1/2025).

Selain itu, Airlangga mengeklaim bahwa pemerintah juga memberikan stimulus bagi bank yang memberikan kredit investasi di sektor padat karya seperti tekstil, alas kaki, makanan dan minuman, hingga furnitur.

Dia menilai bahwa keberadaan BRI yang banyak memberdayakan dan mendorong pertumbuhan UMKM telah sesuai dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk menciptakan lapangan kerja berkualitas.

“Jadi ini kesempatan bagi UMKM untuk meningkatkan produksi, kapasitas produksi untuk ekspor,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BRI Sunarso menyampaikan bahwa perseroan terus berfokus pada bisnis UMKM dan akan terus konsisten menyokong pertumbuhan usaha wong cilik itu.

“Komitmen ini kami wujudkan antara lain melalui pertama penyaluran kredit kepada UMKM sebesar Rp1.106 triliun, yang merupakan 82% dari total kredit yang disalurkan BRI,” tuturnya.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan kondisi terkini hapus tagih piutang macet UMKM yang mulai diterapkan pada awal 2025.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyampaikan bahwa proses tersebut tengah berlangsung sebagaimana ketentuan Peraturan Pemerintah (PP) No.47/2024 yang diteken Presiden Prabowo Subianto belum lama ini.

“Memang sudah terlaksana sejumlah tertentu dalam tahap awal ini. Namun, sebagian besarnya masih dalam bentuk asesmen bank terhadap portofolio yang terkait kredit macet UMKM,” katanya menjawab pertanyaan Bisnis dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Jumat (24/1/2025).

Terkait kekhawatiran mengenai dampak terhadap performa keuangan perbankan, Mahendra menyebut bahwa pihaknya belum memandang adanya permasalahan berarti.

Pasalnya, bank-bank dinilai telah menyiapkan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) terkait kredit macet segmen UMKM dengan memadai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini