OPINI : Strategi Blue Ocean Industri Asuransi

Bisnis.com,31 Jan 2025, 08:00 WIB
Penulis: Azuarini Diah P dan Shine Pintor S Patiro
Ilustrasi polis asuransi jiwa. / dok. Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Industri asuransi di Indonesia masih tertinggal dilihat dari nilai aset per PDB (produk domestik bruto) tercatat 5% angka ini jauh di bawah persetanse industri perbankan yang mencapai 56% per PDB.

Apabila dilihat dari negara negara tetangga, industri asuransi di Indonesia masih tertinggal, aset industri asuransi Malaysia mencapai 45% per PDB. Hal ini menjadi tantangan industri asuransi di Indonesia untuk dapat bersaing dengan negara neegara lain.

Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan untuk menghadapi tantangan global adalah adalah Blue Ocean Strategy (BOS), yang bertujuan untuk menciptakan ruang pasar baru dengan inovasi nilai (value innovation), alih-alih bersaing di pasar yang sudah ada. Artikel ini membahas mengenai konsep BOS, potensi penerapannya dalam industri asuransi, dan contoh kasus yang menggambarkan keberhasilan implementasi strategi ini.

Industri asuransi secara tradisional beroperasi di pasar yang disebut sebagai “red ocean,” di mana perusahaan bersaing ketat untuk mendapatkan pangsa pasar. Dalam kondisi seperti ini, tekanan harga dan homogenitas produk sering kali menjadi penghambat inovasi. Blue Ocean Strategy, yang diperkenalkan oleh W. Chan Kim dan Renée Mauborgne (2005), menawarkan paradigma baru untuk menciptakan ruang pasar yang belum tersentuh dengan fokus pada inovasi nilai.

Artikel ini mengeksplorasi bagaimana BOS dapat diterapkan dalam konteks asuransi, dengan tujuan menciptakan produk dan layanan yang tidak hanya menarik pelanggan baru tetapi juga memenuhi kebutuhan yang belum terlayani oleh solusi asuransi konvensional.

Apabila dilihat lebih dalam lagi maka Elemen Utama BOS terdiri dari Menghilangkan elemen yang tidak lagi relevan dalam produk atau layanan, Mengurangi aspek tertentu yang terlalu berlebihan atau tidak memberikan nilai signifikan, memperkuat elemen yang memberikan nilai unik kepada pelanggan dan menambahkan elemen baru yang belum pernah ada sebelumnya di pasar.

Sementara itu, prinsip BOS terfokus pada inovasi nilai dari inti dari penciptaan pasar baru, meninggalkan paradigma kompetisi tradisional untuk menciptakan peluang baru dan mengidentifikasi kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi.

Penerapan BOS di industri asuransi Indonesia sangat relevan dan mendesak mengingat dinamika pasar yang terus berkembang. Blue Ocean Strategy adalah pendekatan bisnis yang berfokus pada penciptaan ruang pasar yang belum dimanfaatkan, dengan menawarkan produk atau layanan yang berbeda dari kompetitor, sehingga menciptakan permintaan baru dan menghindari persaingan yang sengit di pasar yang sudah jenuh.

Beberapa alasan mengapa penerapan BOS penting dan mendesak di industri asuransi Indonesia.

Pertama, industri asuransi di Indonesia saat ini sudah memiliki banyak pemain besar yang saling berebut pangsa pasar, baik dari asuransi jiwa, kesehatan, maupun umum. Dalam situasi ini, persaingan harga yang ketat seringkali terjadi, yang mengarah pada penurunan margin keuntungan. BOS memberikan kesempatan untuk menemukan segmen pasar yang lebih luas dan lebih menguntungkan, di luar kompetisi yang ada.

Kedua, seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, ada peningkatan kesadaran akan pentingnya perlindungan finansial, terutama untuk asuransi jiwa, kesehatan, dan pendidikan. Namun, penetrasi asuransi di Indonesia masih tergolong rendah. BOS dapat membantu perusahaan asuransi menciptakan produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat, seperti asuransi mikro atau produk digital yang terjangkau bagi segmen pasar yang lebih besar.

Ketiga, teknologi makin menjadi pendorong utama dalam industri asuransi. Perusahaan asuransi yang mampu mengadopsi teknologi dengan cepat, seperti penggunaan big data, AI, dan platform digital untuk penjualan dan layanan, akan lebih mudah menciptakan nilai baru bagi pelanggan. BOS memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan model bisnis berbasis teknologi yang inovatif dan efisien.

Keempat, banyak konsumen potensial yang belum terjangkau oleh produk asuransi tradisional, baik karena keterbatasan informasi, aksesibilitas, atau produk yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. BOS mendorong perusahaan untuk memikirkan cara-cara baru untuk menarik segmen pasar yang sebelumnya terabaikan, seperti masyarakat berpenghasilan rendah, kaum milenial, atau masyarakat di daerah terpencil.

Kelima, Indonesia memiliki populasi muda yang besar, dengan gaya hidup dan perilaku konsumen yang cepat berubah. Generasi milenial dan Z cenderung mencari produk yang lebih fleksibel, transparan, dan berbasis teknologi. Blue Ocean Strategy dapat membantu perusahaan asuransi menciptakan produk yang lebih relevan dengan preferensi generasi ini, seperti asuransi berbasis aplikasi atau layanan yang lebih personal dan mudah diakses.

Keenam, Pemerintah Indonesia semakin mendukung perkembangan industri asuransi melalui regulasi yang mendorong inovasi, seperti pengembangan asuransi digital dan asuransi mikro. Penerapan Blue Ocean Strategy memungkinkan perusahaan untuk mengambil keuntungan dari kebijakan ini dengan menciptakan produk yang sesuai dengan regulasi dan tren pasar yang berkembang.

Penerapan Blue Ocean Strategy dalam industri asuransi memberikan peluang besar untuk menciptakan pasar baru yang bebas dari persaingan langsung. Dengan fokus pada inovasi nilai, perusahaan asuransi dapat menawarkan produk dan layanan yang memenuhi kebutuhan pelanggan yang belum terlayani, sekaligus menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

Di tengah perubahan lanskap bisnis global, BOS bukan hanya pilihan strategis, tetapi juga keharusan bagi perusahaan asuransi yang ingin tetap relevan dan berkembang.

Secara keseluruhan, penerapan Blue Ocean Strategy di industri asuransi Indonesia dapat membuka peluang baru, mengurangi tingkat persaingan, dan mendorong perusahaan untuk berinovasi dalam menciptakan produk dan layanan yang lebih relevan dan terjangkau bagi masyarakat luas. Ini juga memberikan kesempatan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia, yang pada akhirnya akan menguntungkan industri asuransi secara keseluruhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini