Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Pembangunan Daerah Sumatra Utara (Bank Sumut) meraup laba bersih senilai Rp740,72 miliar pada 2024, tumbuh 0,09% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp740,08 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang terbit di Harian Bisnis Indonesia edisi Selasa (4/2/2025), Bank Sumut membukukan pendapatan bunga bersih (net interest income) sebesar Rp2,49 triliun, naik 0,28% YoY dari Rp2,48 triliun.
Selain itu, pendapatan berbasis komisi alias fee-based income masih tumbuh positif 0,40% dari Rp193,7 miliar pada 2023 menjadi Rp194,48 miliar pada 2024.
Di sisi lain, kerugian penurunan aset keuangan (impairment) Bank Sumut naik 33,78% menjadi Rp136,5 miliar. Beban lainnya juga bertambah 6,51% YoY ke angka Rp843,24 miliar.
Kinerja intermediasi Bank Sumut tumbuh positif dengan penyaluran kredit dan pembiayaan syariah yang mencapai Rp31,99 triliun pada 2024, naik 9% dari Rp29,35 triliun pada 2023. Aset perseroan juga tumbuh 2,38% menjadi Rp45,45 triliun.
Capaian itu diiringi dengan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross yang turun dari 2,38% pada 2023 menjadi 2,19% pada 2024. NPL net juga melandai dari 1,13% menjadi 0,92%.
Dari sisi pendanaan, simpanan atau dana pihak ketiga (DPK) Bank Sumut tumbuh 2,61% YoY hingga mencapai Rp35,93 triliun. Pertumbuhan DPK ini terutama ditopang oleh deposito yang naik 10,58% YoY menjadi Rp19,09 triliun.
Sementara itu, tabungan tercatat tumbuh 3,08% menjadi Rp13,28 triliun, sedangkan giro terkoreksi 26,87% ke angka Rp3,56 triliun. Komposisi dana murah alias CASA Bank Sumut berada pada level 46,87% dari total simpanan.
Terkait rasio kinerja lainnya, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) Bank Sumut naik dari 6,26% menjadi 6,67% pada 2024. Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) naik tipis dari 74,82% menjadi 76,35%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel