Bisnis.com, JAKARTA – Perkumpulan Perusahaan Gadai Indonesia (PPGI) menargetkan penyaluran pinjaman gadai pada 2025 sebesar Rp105,34 triliun. Adapun hingga November 2024, penyaluran pinjaman gadai tercatat sebesar Rp87,79 triliun, meningkat 28,33% year on year (yoy).
Sekretaris PPGI, Holilur Rohman, mengatakan bahwa prospek bisnis gadai pada 2025 diperkirakan akan melanjutkan pertumbuhan positif.
"Target pertumbuhan 20% menjadi Rp105,34 triliun. Prospek usaha pergadaian akan tumbuh positif pada 2025," kata Holilur kepada Bisnis, Selasa (4/2/2025).
Holilur mengatakan tantangan bisnis gadai pada 2025 adalah semakin banyaknya produk substitusi di industri jasa keuangan yang menawarkan berbagai kemudahan.
Jika menilik lembaga jasa keuangan nonbank lainnya yang menyalurkan pinjaman dengan segmentasi yang mirip pergadaian, rata-rata juga mengalami pertumbuhan positif. Misalnya, industri fintech peer-to-peer (P2P) lending mencatat outstanding pembiayaan per November 2024 tumbuh 27,32% yoy dengan nominal sebesar Rp75,60 triliun.
Selanjutnya, pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) oleh perusahaan pembiayaan mengalami pertumbuhan 61,90% yoy menjadi Rp8,59 triliun. Sementara itu, penyaluran pinjaman Lembaga Keuangan Mikro per Agustus 2024 naik tipis 3% yoy menjadi Rp1,03 triliun.
Meski ada persaingan di industri ini, Holilur mengatakan pergadaian tetap kompetitif dengan kemudahan yang ditawarkan, dan ini menjadi peluang bagi bisnis gadai pada 2025.
"Kondisi apa pun, masyarakat selalu membutuhkan jasa pegadaian dari semua kalangan karena prosesnya yang mudah dan cepat," tandasnya.
Adapun target pada 2025 ini lebih rendah dari target yang dipasang PPGI pada 2024. PPGI sebelumnya menargetkan pinjaman sebesar Rp110 triliun hingga akhir 2024. Holilur mengatakan pihaknya belum menerima data terbaru sehingga belum bisa disimpulkan apakah target 2024 tercapai atau tidak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel