Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI membeberkan fokus segmen pembiayaan yang akan disalurkan perseroan pada 2025, antara lain mencakup pembiayaan konsumer, wholesale, hingga UMKM.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyebut bahwa pihaknya akan tetap menggenjot pertumbuhan pembiayaan konsumer sekaligus menggali potensi bisnis dari produk emas, yang terdiri dari cicil emas dan gadai emas.
“Pembiayaan konsumer kita akan terus fokus di Griya dan Mitraguna. Untuk emas, hingga Desember 2024 pertumbuhannya telah mencapai Rp12,8 triliun atau mengalami pertumbuhan hampir 80% secara year on year,” katanya dalam konferensi pers kinerja keuangan 2024 BSI secara daring, Kamis (6/2/2025).
Dia melanjutkan, proyeksi itu juga diiringi dengan peningkatan kualitas pembiayaan untuk mencegah peningkatan dari sisi cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN).
Hery menyebut bahwa rasio pembiayaan bermasalah alias non-performing financing (NPF) gross posisi Desember 2024 yang sebesar 1,90% dan NPF net yang di bawah 1% merupakan salah satu yang terendah di industri perbankan nasional.
Lebih lanjut, Direktur Finance & Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho menyampaikan bahwa produk konsumer seperti emas memiliki prospek yang cerah pada 2025.
Segmen wholesale juga disebut sebagai salah satu pendorong utama pembiayaan BSI. Konsolidasi dengan induk perusahaan yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dilakukan dengan target portofolio pembiayaan wholesale sampai dengan 30%.
“Untuk segmen SME dan mikro juga akan kita mulai. Tahun 2024 pertama kali rasanya BSI mencatat profitabilitas yang bagus, artinya kita sudah mulai mampu untuk tumbuh di segmen SME dan UMKM dengan kualitas yang sehat dan baik,” terangnya.
Adapun, hingga akhir 2024, BSI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp278,48 triliun. Realisasi ini tumbuh 15,88% YoY.
Pembiayaan segmen wholesale mencapai Rp77,22 triliun atau tumbuh 14,38% YoY; segmen ritel senilai Rp49,38 triliun atau naik 16,86% YoY; serta segmen konsumer, gold business & card sebesar Rp151,88 triliun atau naik 16,34% YoY.
Aset bank syariah terbesar di Tanah Air ini pun tumbuh 15,55% YoY, dari Rp353,62 triliun menjadi Rp408,61 triliun. Dari sisi laba bersih, BSI meraup Rp7,01 triliun pada 2024, naik 22,83% YoY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel