Sejumlah Bank Masih Tambah Mesin ATM saat Jumlah di Industri Menciut

Bisnis.com,08 Feb 2025, 10:30 WIB
Penulis: Reyhan Fernanda Fajarihza
Nasabah bertransaksi di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Center, Jakarta, Minggu (30/10). /Bisnis-Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Perbankan di Indonesia menerapkan strategi berbeda dalam memperluas jangkauan layanan. Sejumlah bank masih mengandalkan keberadaan anjungan tunai mandiri (ATM) saat jumlahnya di industri menyusut.

Surveillance Perbankan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah mesin ATM, CDM, dan CRM di Indonesia sebanyak 91.173 unit pada kuartal III/2024, berkurang 1.656 unit dari 92.829 unit pada periode sama tahun sebelumnya.

Bank Indonesia (BI) juga mencatat bahwa nilai transaksi ATM pada November 2024 turun 14,52% secara tahunan (year on year/YoY), dari Rp628,02 triliun menjadi Rp536,8 triliun.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI menjadi salah satu bank yang masih mengandalkan layanan ATM pada tahun ini. Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan bahwa hal tersebut menjadi bagian dari fokus perseroan terhadap transaction banking.

“Kita akan memperluas jangkauan ATM. Jumlah ATM yang tahun lalu sudah 5.000 mungkin akan kita tambah,” katanya dalam konferensi pers laporan keuangan BSI 2024, Kamis (7/2/2025).

Menurutnya, transaction banking merupakan salah satu pendorong utama bagi BSI dalam menghimpun pendanaan murah alias low cost fund.

Selain menambah ATM, pihaknya juga akan meningkatkan layanan digital dalam aplikasi perbankan BYOND by BSI maupun platform baru dalam waktu dekat.

Nasabah bertransaksi di salah satu pusat anjungan tunai mandiri (ATM) Bank Syariah Indonesia di Jakarta, Senin (9/1/2022). /Bisnis-Arief Hermawan P

“Kita juga menyiapkan aplikasi untuk cash management ataupun engine untuk korporasi, transaction banking [segmen] wholesale yang akan kita launching dalam waktu dekat,” imbuh Hery.

Senada, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) atau BCA juga masih memandang ATM sebagai instrumen penting layanannya. Hal ini tecermin dari penambahan unit ATM BCA sepanjang 2024.

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menyebut bahwa komposisi ATM setor tarik memang diperkuat di jaringan ATM BCA, terutama karena penarikan dan penyetoran tunai dapat dilakukan 24 jam.  

"BCA melihat kehadiran mesin ATM masih berperan penting dan menjadi pilihan masyarakat dalam melakukan transaksi perbankan," ujarnya kepada Bisnis.

Per Desember 2024, jumlah ATM bank swasta milik Grup Djarum ini tercatat sebanyak 19.543 unit, bertambah dari 19.047 unit per Desember 2023.

Di sisi lain, bank jumbo seperti PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) terpantau mengurangi jumlah ATM di tengah peralihan fokus terhadap layanan digital.

Jumlah ATM milik BNI pada Desember 2024 tercatat sebanyak 13.388 unit. Meskipun hanya berkurang 2 unit dibandingkan akhir 2023, jumlah ATM bank pelat merah ini telah menurun ribuan unit dibandingkan 16.125 unit pada Desember 2022.

Pada waktu bersamaan, pengguna aplikasi perbankan wondr by BNI telah mencapai 5,3 juta pada Desember 2024, kendati baru diluncurkan beberapa bulan sebelumnya. Nilai transaksi melalui aplikasi tersebut juga mencapai Rp191 triliun dari 195 juta kali transaksi.

"Fokus pada transformasi digital yang kami lakukan sepanjang 2024 pun memberikan kontribusi positif terhadap kinerja BNI secara keseluruhan," kata Wakil Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setyawan dalam paparan kinerja keuangan BNI 2024, Rabu (22/1/2025).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini