Soal Akuisisi Bank Victoria, Bos BTN Target Rampung April 2025 Lanjut Spin Off

Bisnis.com,09 Feb 2025, 16:42 WIB
Penulis: Akbar Maulana al Ishaqi
Bank Victoria/victoriabank.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) saat ini dalam proses akuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS). Akuisisi tersebut dalam rangka melakukan spin off atau pemisahan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN Syariah.

Nixon LP Napitupulu, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN), mengatakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) akan dilakukan pada Maret 2025 untuk menunggu keputusan resminya.

"Walaupun secara letter dari Kementerian [BUMN] kan sudah setuju, calon pembelinya sudah setuju, sudah sepakat sama kita, sudah CSPA [Conditional Sale and Purchase Agreement]. Tinggal memang tunggu keputusan formalnya di RUPS, kan harus lewat mekanisme RUPS. Setelah RUPS, baru kita nanti lakukan SPA bersama dengan Victoria Syariah," kata Nixon saat ditemui di kawasan GBK, Minggu (9/2/2025).

Nixon mengatakan spin off BTN Syariah akan dilakukan usai akuisisi BVIS. "RUPS ini kan Maret akhir ya, jadi mungkin antara April dan Mei. Setelah akusisi, kita spin-off," kata Nixon.

Adapun akuisisi BVIS ini akan menjadi kendaraan BTN untuk melakukan spin off, kemudian aset BTN Syariah akan dialihkan ke BVIS yang sudah dimiliki BTN nantinya. Setelah hal itu rampung, BTN Syariah pun akan berganti nama. 

"Nanti namanya kita ganti, namanya juga kita mau usulin ke pemerintah. Belum boleh dikasih tau dulu. Kalau sudah beli baru boleh kita ganti nama, ini masih milik orang sekarang," kata Nixon.

Bila sudah spin off, Nixon melihat UUS BTN ini akan menjadi pemain bank syariah besar yang akan bersaing dengan BSI di dalam ekosistem perbankan syaraiah.

"Jadi dia akan ada dua player industri syariah di Indonesia yang besar, BSI dan BTN Syariah ini, apapun namanya nanti. Memang fokusnya BTN Syariah yang paling besar masih di perumahan. Dan ini jadi saling melengkapi dengan BSI," kata Nixon.

Kompetisi dua bank syariah besar ini menurutnya juga akan berdampak positif bagi nasabah karena akan ada persaingan positif dalam hal layanan dan harga. 

"Ini juga menyebabkan masing-masing akan terus-menerus berusaha memperbaiki kualitas layanan. Kira-kira harapannya kayak gitu. Bagus kan buat kalian [nasabah], ada persaingan harga, ada persaingan layanan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: David Eka Issetiabudi
Terkini