Kredit UMKM Tumbuh Cekak pada 2024, OJK Buka-bukaan Alasannya

Bisnis.com,11 Feb 2025, 19:07 WIB
Penulis: Reyhan Fernanda Fajarihza
Pengunjung melihat produk UMKM di Jakarta, belum lama ini. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) buka suara perihal pertumbuhan kredit perbankan terhadap sektor UMKM yang hanya tumbuh 3,0% secara tahunan (YoY) senilai Rp1.405 triliun pada Desember 2024. Persentase itu menjadi yang terendah sepanjang tahun lalu.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar berpendapat bahwa dukungan sektor jasa keuangan terhadap UMKM mestinya tak hanya dilihat dari besaran pembiayaan oleh perbankan, melainkan juga produk dari lembaga jasa keuangan lainnya.

“Karena pada saat yang sama kami juga mencatat pertumbuhan besar sekali dari industri pinjaman daring, begitu juga produk yang relatif baru yaitu buy now pay later yang pertumbuhannya baik di perbankan maupun di perusahaan pembiayaan itu semua double digit,” katanya dalam konferensi pers Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) OJK di Jakarta, Selasa (11/2/2025).

Selain itu, dia juga menjelaskan adanya pembiayaan untuk perusahaan menengah-kecil melalui securities crowdfunding yang lazim dilakukan di sektor pasar modal.

“Di sisi lain, masyarakat dan khususnya konsumen dari masing-masing produk keuangan itu diberikan upaya pemahaman lebih baik dalam proses edukasi dan literasi keuangan, sehingga pemanfaatannya benar-benar dimaksudkan untuk kebutuhan yang dimiliki oleh UMKM,” tuturnya. 

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menjelaskan bahwa target pertumbuhan kredit UMKM perbankan tahun ini berada pada kisaran 9%.

Menurutnya, angka tersebut merupakan kesimpulan dari rencana bisnis bank (RBB) pada tahun ini. Dian menyebut bahwa target yang ditetapkan dapat dievaluasi secara berkala mengenai tingkat pencapaiannya.

“Untuk UMKM ini target kita bukan masalah pertumbuhan semata, tetapi pertumbuhan yang memang sehat dalam pengertian bahwa kita memang bisa mengentaskan UMKM juga dari waktu ke waktu,” katanya dalam kesempatan yang sama.

Terkait pertumbuhan kredit UMKM yang terbatas, dia menjelaskan bahwa proses recovery yang dilakukan tidak sama tingkatannya di berbagai sektor.

Menurutnya, pertumbuhan kredit UMKM akan didominasi oleh perdagangan besar dan eceran sebesar 45,94%; diikuti sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 17,81%.

“Ditambah ada yang lain lagi, itu adalah aktivitas jasa, industri pengolahan, kemudian juga penyedia akomodasi dan mamin,” pungkasnya.

Berdasarkan catatan Bisnis, skala usaha mikro menunjukkan pertumbuhan kredit 0,8% YoY dengan nilai Rp635,7 triliun pada Desember 2024. Persentase ini lebih rendah dari 3,1% YoY pada bulan sebelumnya.

Pada periode yang sama, kredit skala usaha kecil masih bertumbuh 7% YoY, tetapi melambat secara bulanan dari 7,2%. Nilai kredit yang disalurkan mencapai Rp456,2 triliun. 

Pemulihan terbatas terjadi pada skala usaha menengah, dengan laju penyaluran kredit per Desember 2024 bertumbuh 1,9% YoY, dibanding negatif 0,9% pada November 2024. Total pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp313,1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini