OJK Rilis Kinerja Asuransi sepanjang 2024, Begini Kondisi Industri

Bisnis.com,12 Feb 2025, 13:00 WIB
Penulis: Akbar Maulana al Ishaqi
Karyawan berada di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta. / Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah merilis data statistik kinerja industri asuransi sepanjang 2024.

Sampai dengan akhir 2024, total aset industri asuransi komersil (kecuali BPJS, Asabri dan Taspen) tercatat sebesar Rp651,78 triliun. Aset tersebut terdiri dari aset asuransi jiwa, asuransi umum dan reasuransi masing-masing sebesar Rp454,22 triliun, Rp167,05 triliun dan Rp30,50 triliun.

Secara rinci, jumlah pendaptan premi neto asuransi jiwa per Desember 2024 sebesar Rp156,43 triliun, meningkat 3,10% (year on year/YoY) dibanding Rp151,72 triliun per Desember 2023.

Di sisi lain, jumlah beban klaim dan manfaat per Desember 2024 tercatat sebesar Rp144,86 triliun, turun 5,2% (YoY) dibandingkan Rp152,80 triliun per Desember 2023.

Laba setelah pajak asuransi jiwa per Desember 2024 tercatat sebesar Rp8,86 triliun, meningkat 32,6% (YoY) dibanding Rp6,68 triliun per Desember 2023.

Berikutnya untuk asuransi umum, jumlah pendapatan premi neto asuransi umum per Desember 2024 sebesar Rp42,38 triliun, turun 25% (YoY) dari Rp56,56 triliun per Desember 2023.

Beban klaim neto asuransi umum per Desember 2024 tercatat sebesar Rp41,60 triliun per Desember 2024, juga turun 13,2% (YoY) dari Rp47,95 triliun per Desember 2023.

Hingga Desember 2024, asuransi umum mencatatkan laba setelah pajak -Rp8,93 triliun. Meski merugi, angkanya membaik dibanding November 2024 sebesar -Rp13,52 triliun. Namun, di awal tahun asuransi umum sempat mencatat laba setelah pajak positif yakni Rp1,07 triliun per Januari 2024.

Dibandingkan secara tahunan, kondisi 2024 berbalik rugi, karena asuransi umum masih mencatatkan laba setelah pajak sebesar Rp9,13 triliun per Desember 2023.

Sementara untuk reasuransi, jumlah pendapatan premi neto per Desember 2024 tercatat sebesar Rp9,79 triliun, turun 4,6% (YoY) dibanding Rp10,27 triliun per Desember 2023.

Sebaliknya, jumlah beban klaim neto reasuransi juga meningkat 17,1% (YoY) dari Rp8,73 triliun per Desember 2023 menjadi Rp10,23 triliun per Desember 2024.

Sama halnya dengan asuransi umum, reasuransi per Desember 2024 juga mencatatkan rugi. Laba setelah pajak reasuransi per Desember 2024 tercatat sebesar -Rp333,65 miliar. Posisinya berbalik dalam sebulan, di mana per November 2024 reasuransi masih mencatatkan laba setelah pajak sebesar Rp50,24 miliar, bahkan jauh menurun dibanding laba setelah pajak di awal tahun, yakni Rp179,08 miliar per Januari 2024.

Jika dibandingkan secara tahunan, laba setelah pajak reasuransi bahkan turun lebih jauh setelah mencatatkan laba setelah pajak sebesar Rp1,53 triliun per Desember 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Wibi Pangestu Pratama
Terkini