Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) membeberkan alasan melakukan pembelian kembali saham (buyback) saham senilai Rp3 triliun.
Direktur Utama BRI Sunarso tak menampik bahwa langkah itu dilakukan untuk menjaga harga saham BBRI yang cenderung mengalami tren koreksi dalam beberapa waktu terakhir, kendati bukan merupakan satu-satunya faktor.
“Tetapi kemudian harus sekali dayung, dua-tiga pulau terlampaui. Artinya kita pasti menjaga harga saham, dan kemudian untuk memberikan motivasi kepada pekerja supaya lebih giat, lebih profesional, dan menjaga corporate governance yang benar,” katanya dalam konferensi pers kinerja keuangan 2024 BRI, Rabu (12/1/2025).
Terkait nominal yang dialokasikan, dia menyebut bahwa pertimbangannya adalah aspek pertumbuhan yang harus dijaga secara berkelanjutan.
Menurutnya, hal ini berkait kelindan dengan target pasar, kapital, serta likuiditas yang dimiliki BRI. Dengan target pasar yang didominasi UMKM, pihaknya meyakini bahwa pertumbuhan dapat terjadi meskipun terdapat dinamika perekonomian.
“Sekarang tinggal bagaimana modal kita. Modal kita sangat melebihi dari cukup, karena CAR [capital adequacy ratio] kita 26%,” sambungnya.
Sunarso lantas menyinggung perihal perkiraan porsi dividen yang akan dibagikan BRI. Menurutnya, dengan permodalan yang kuat tersebut, dia menilai bahwa laba BRI layak dibagikan terlepas dari berapa pun pertumbuhannya dalam lima tahun ke depan.
Selain menjaga tingkat permodalan tinggi, dia menilai bahwa hal ini patut dioptimalkan untuk mendorong pertumbuhan kinerja perseroan.
“Maka gambaran kira-kira berapa dividend payout ratio, saya kira mungkin mudah-mudahan tidak kurang dibandingkan tahun lalu, di kisaran antara 80%-85% [dari laba], kira-kira seperti itu,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, BBRI berencana melakukan pembelian kembali alias buyback saham perseroan dengan perkiraan nilai maksimal Rp3 triliun.
Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen BRI memastikan bahwa rencana buyback serta rencana pengalihan saham hasil buyback itu sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 29/2023 tentang Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Perusahaan Terbuka.
“Jumlah nilai seluruh buyback diperkirakan sebesar-besarnya Rp3 triliun,” demikian bunyi dokumen yang dikirimkan Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi, dikutip Sabtu (1/2/2025).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel