Bisnis.com, JAKARTA – Peserta dana pensiun sukarela mengalami penurunan per Desember 2024. Berdasarkan data statistik OJK, peserta dana pensiun sukarela turun 1,2% year on year (yoy) dari 4,15 juta menjadi 4,10 juta.
Direktur Utama Dapen BCA Budi Sutrisno menjelaskan pada Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK), kepesertaannya berkorelasi dengan faktor tren ketenagakerjaan di perusahaan pendiri. Contoh tersebut yang terjadi di Dapen BCA sendiri.
"Dapen BCA menghadapi tantangan utama dalam bentuk defisit iuran, yang disebabkan oleh pembayaran manfaat pensiun yang lebih besar dibandingkan penerimaan iuran peserta aktif. Hal ini terjadi karena beberapa faktor historis dan tren ketenagakerjaan di perusahaan pendiri," kata Budi kepada Bisnis, Kamis (13/2/2025).
Budi menjelaskan lebih detail. Kondisi ini disebabkan banyaknya peserta yang memasuki masa pensiun normal, akan tetapi pada saat yang sama BCA menetapkan periode zero growth karyawan saat krisis ekonomi 1998. Pada masa tersebut, tidak ada rekrutmen karyawan baru sehingga sekarang terjadi akumulasi peserta yang pensiun dalam jumlah besar secara bersamaan.
"Setelah era rekrutmen kembali dibuka, tren karyawan baru menunjukkan tingkat turnover yang cukup tinggi, karena banyak yang memilih untuk resign demi mencari pendapatan lebih besar di industri lain. Hal ini berdampak pada jumlah peserta dana pensiun yang tidak bertambah secara signifikan, karena mereka ke luar dari skema sebelum mencapai masa pensiun," jelasnya.
Di BCA sendiri, jelas Budi, kepesertaan wajib dana pensiun adalah pada Jaminan Sosial di BPJS Ketenagakerjaan, sedangkan dana pensiun bersifat sukarela mengikuti ketentuan dalam Undang-Undang Dana Pensiun di mana pekerja tidak wajib ikut DPPK.
Dengan demikian, menurutnya strategi peningkatan jumlah peserta Dapen BCA dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan, yaitu dengan cara mendorong Pendiri Dapen untuk meningkatkan cakupan kepesertaan, misalnya dengan memasukkan lebih banyak kategori karyawan dalam program dana pensiun, meningkatkan pemahaman karyawan tentang pentingnya manfaat dana pensiun agar mereka lebih sadar akan perlindungan finansial di masa pensiun dan mendukung program ini.
Selain itu, DPPK juga bisa memberikan fleksibilitas bagi peserta untuk menambah iuran secara sukarela, sehingga meningkatkan dana kelolaan secara keseluruhan. Dengan upaya pengelolaan investasi yang lebih efisien, ini akan menghasilkan imbal hasil yang kompetitif sehingga menarik lebih banyak peserta dan meningkatkan kepercayaan terhadap program dana pensiun.
Budi melanjutkan, meskipun Dapen BCA terjadi defisit iuran, hal itu dapat ditutup dari laba hasil usaha yang cukup baik sehingga defisit dari iuran dapat ditutup dengan baik.
"Ini dibuktikan total aset kita juga naik dibandingkan tahun lalu sekitar 3,73%. Kuncinya adalah SAA (strategi aset alokasi) yang baik dan tepat," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel