Bisnis.com, JAKARTA — Laju pembiayaan dari layanan jasa keuangan berbasis teknologi atau fintech, khususnya peer-to-peer (P2P) lending, untuk segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) terus bertumbuh di tengah melambatnya penyaluran dari sektor perbankan.
Kondisi itu dinilai terkait dengan karakteristik P2P lending sebagai pembiayaan alternatif yang lebih mudah dan cepat dalam mencairkan kredit kepada nasabah UMKM ketimbang perbankan. Apalagi, masih banyak pelaku UMKM yang tidak masuk dalam ‘radar’ perbankan lantaran tidak layak dibiayai alias unbankable.
Kendati begitu, P2P lending pun tampaknya mulai lebih awas dalam menyeleksi UMKM guna meminimalkan risiko dan menjaga rasio kredit bermasalah. Lantas, bagaimana prospek pembiayaan UMKM oleh P2P lending pada 2025?