Catat Penurunan Aset pada 2024, BRI Finance Ungkap Faktornya

Bisnis.com,21 Feb 2025, 18:41 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Karyawati beraktivitas di kantor BRI Finance di Jakarta. / Bisnis-Arief Hermawan

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) merespons soal penurunan aset perusahaan sepanjang 2024.

Dikutip dari laporan keuangan konsolidasian Bank Rakyat Indonesia (BRI) pada 2024, BRI Finance mencatatkan total aset sebesar Rp7,68 triliun. Angka tersebut turun 15,1% secara tahunan (year on year/YoY) dari sebelumnya Rp9,05 triliun.

Total aset tersebut mencakup 0,39% dari total aset konsolidasian Bank BRI sepanjang 2024.

Direktur Utama BRI Finance Wahyudi Darmawan mengatakan bahwa penurunan aset tersebut terjadi lantaran perseroan melakukan selective growth dalam rangka perbaikan kualitas portofolio.

“Total aset mengalami penurunan karena BRI Finance melakukan selective growth dalam rangka perbaikan kualitas portofolio,” kata Wahyudi kepada Bisnis pada Jumat (21/2/2025).

Namun demikian, Wahyudi mengatakan bahwa BRI Finance melakukan transformasi bisnis model dengan fokus pada captive market BRI sebagai induk perusahaan dalam upaya meningkatkan profitabilitas.

Dia menyebut bahwa  dari sisi pendapatan BRI Finance masih mencatatkan pertumbuhan sebanyak 14,3% (YoY) dan laba setelah pajak tumbuh 1,4% (YoY) sepanjang 2024. 

Diketahui, perusahaan leasing yang bernaung di bawah bank-bank besar dalam kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) IV, yaitu dengan modal di atas Rp70 triliun, mencatatkan peningkatan aset sepanjang 2024. Bank-bank tersebut meliputi PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI).

Namun, berbeda dengan yang lain, perusahaan leasing milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), yakni BRI Finance, justru mencatatkan penurunan aset. 

Adapun, PT BCA Finance, perusahaan leasing di bawah Bank BCA, mencatatkan aset sebesar Rp10,99 triliun hingga akhir 2024. Berdasarkan laporan konsolidasian Bank BCA pada tahun yang sama, aset BCA Finance mengalami pertumbuhan 22,98% (YoY) dari sebelumnya Rp8,93 triliun per akhir 2023.

Pertumbuhan aset tersebut salah satunya didorong oleh penggabungan usaha BCA Finance dengan PT BCA Multi Finance pada 1 September 2024. Keputusan penggabungan usaha ini dituangkan dalam Akta Nomor 135 tertanggal 15 Agustus 2024 yang dibuat di hadapan Notaris Christina Dwi Utami.

Hasil penggabungan usaha ini menghasilkan modal dasar sebesar 300.000.000 saham dengan nilai nominal Rp3 triliun. Total modal ditempatkan dan disetor menjadi 104.296.119 saham, dengan rincian kepemilikan PT Bank Central Asia sebanyak 103.872.044 saham dan BCA Finance Limited sebanyak 424.075 saham.

Sementara itu, leasing di bawah Bank BNI, yakni PT BNI Multifinance, mencatatkan aset sebesar Rp6,07 triliun per Desember 2024. Aset perusahaan leasing ini mengalami peningkatan signifikan sebesar 60,37% (YoY) dari sebelumnya Rp3,78 triliun per Desember 2023.

Bank Mandiri memiliki dua anak usaha di bidang pembiayaan, yaitu PT Mandiri Tunas Finance (MTF) dan PT Mandiri Utama Finance (MUF). MTF mencatatkan aset sebesar Rp34,4 triliun hingga akhir 2024, mengalami peningkatan 15,8% yoy dari sebelumnya Rp29,72 triliun. 

Sementara itu, MUF mencatatkan aset sebesar Rp15,1 triliun hingga akhir 2024, mengalami peningkatan 42,97% yoy dari sebelumnya Rp10,62 triliun. Dengan pencapaian tersebut, MTF menjadi perusahaan leasing dengan aset terbesar, diikuti oleh MUF, BCA Finance, BRI Finance, dan BNI Multifinance.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Wibi Pangestu Pratama
Terkini