Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank BCA Syariah berencana meluncurkan tabungan emas sebagai salah satu langkah ekspansi bisnis perseroan pada tahun ini.
Direktur BCA Syariah Pranata menyebut bahwa pihaknya masih berfokus untuk mengembangkan produk emas di tengah kemunculan bullion bank alias bank emas di Indonesia.
"Mungkin kalau ke bullion-nya belum, kita lebih ke produk emas. Rencananya di tahun ini kita mau buat tabungan emas," katanya saat ditemui wartawan pada acara BCA Expoversary 2025 di ICE BSD, Tangerang, dikutip Jumat (21/2/2025).
Lebih lanjut, anak usaha PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) ini memandang bahwa bisnis emas di Tanah Air memiliki potensi yang menjanjikan.
Pranata berpendapat bahwa hal ini tecermin dari meningkatnya animo masyarakat terhadap investasi emas, padahal harga logam mulia itu cenderung konsisten naik.
"Jadi tampaknya masyarakat, teman-teman semua itu sudah menilai emas itu sebagai salah satu produk investasi yang menarik," imbuhnya.
Terkait kisi-kisi kinerja sepanjang 2024, dia memaparkan bahwa kinerja BCA Syariah tumbuh positif, khususnya dari sisi pembiayaan. Perseroan baru akan mempublikasikan kinerja tahun buku 2024 pada akhir Februari nanti.
Kendati demikian, Pranata menyebut kinerja pembiayaan BCA Syariah pada tahun lalu banyak ditopang oleh segmen konsumer, disusul segmen komersial, dan terakhir segmen usaha kecil menengah.
Di tengah kondisi perekonomian yang dinilai masih menantang, BCA Syariah mencanangkan pembiayaan dapat bertumbuh pada kisaran 8% hingga 12% pada tahun ini.
"Mudah-mudahan nanti dibantu oleh penurunan suku bunga. Harapannya jadi kita bisa juga memberikan pembiayaan dengan pricing yang lebih rendah," tuturnya.
Per November 2024, laba bersih BCA Syariah tumbuh sebesar 16,7% secara tahunan (year on year/YoY) hingga mencapai Rp164,9 miliar.
Pertumbuhan ini antara lain didukung oleh pembiayaan yang naik 29,4% YoY menjadi Rp10,4 triliun. Aset BCA Syariah pun tercatat tumbuh 14,6% (YoY) menjadi Rp15,4 triliun.
Lebih terperinci, pembiayaan konsumer BCA Syariah menunjukkan pertumbuhan tertinggi sebesar 77,7% (YoY) hingga mencapai Rp1,4 triliun, yang ditunjang oleh penyaluran pembiayaan KPR iB dan Emas iB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel