Intip Capaian Laba BUMN Pembiayaan Perumahan di Bawah Kementerian Keuangan (SMF) pada 2024

Bisnis.com,23 Feb 2025, 16:37 WIB
Penulis: Dionisio Damara Tonce
Warga melintas di dekat logo PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) di Jakarta, Kamis (20/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Badan usaha milik negara di bawah Kementerian Keuangan, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) alias SMF membukukan laba bersih Rp539,83 miliar sepanjang 2024, naik double digit dibandingkan capaian tahun sebelumnya. 

Melansir laporan keuangan yang dirilis di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Minggu (23/2/2025), perseroan mencatatkan total pendapatan sebesar Rp2,86 triliun atau meningkat 37,52% secara tahunan (year on year/YoY). 

Capaian itu dikontribusikan oleh pendapatan bunga dan pendapatan syariah senilai Rp2,85 triliun, tumbuh dari tahun sebelumnya yakni Rp2,07 triliun. 

Sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban perusahaan meningkat 46,03% YoY menjadi Rp2,2 triliun. Penyumbang beban terbesar SMF berasal dari beban bunga yang melonjak dari Rp1,29 triliun menjadi Rp1,99 triliun. 

Dengan perolehan itu, SMF menorehkan laba sebelum beban pajak final dan dan beban pajak penghasilan sebesar Rp667,31 miliar atau masih naik 15,35% YoY. 

Setelah diakumulasikan dengan beban lainnya, entitas special mission vehicle di sektor pembiayaan perumahan ini meraih laba bersih Rp539,83 miliar pada 2024. Perolehan tersebut meningkat 15,94% YoY dari sebelumnya Rp465,61 miliar. 

Di sisi lain, SMF mencatatkan total aset sebesar Rp58,13 triliun pada 2024. Nilai ini terdiri atas liabilitas yang sebesar Rp36,40 triliun, meningkat 34,31% YoY. Adapun ekuitas perseroan mencapai Rp20,55 triliun atau tumbuh 12,77% YoY. 

Saldo kas dan setara kas perusahaan sampai dengan akhir 2024 berada di angka Rp5,01 triliun, melonjak hingga 73,61% YoY dari sebelumnya Rp2,88 triliun. 

Dalam catatan Bisnis sebelumnya, SMF baru saja menerbitkan Obligasi dan Sukuk Musyarakah Berkelanjutan dengan total nilai Rp1,06 triliun pada awal Februari 2025. 

SMF menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VII Tahap VIII 2025 senilai Rp704,92 miliar, yang dijamin secara kesanggupan penuh dan diterbitkan tanpa warkat. 

Obligasi tersebut ditawarkan dalam dua seri. Seri A bernilai Rp453,67 miliar dengan bunga 6,55% per tahun dan berjangka waktu 370 hari, dengan pembayaran penuh pada 24 Februari 2026. Seri B bernilai Rp251,25 miliar dengan bunga 6,80% per tahun dan berjangka waktu tiga tahun, dengan pembayaran penuh pada 14 Februari 2028.

Selain itu, SMF juga menerbitkan Sukuk Musyarakah Berkelanjutan I Tahap IV 2025 senilai Rp362,8 miliar, yang dijamin full commitment dan diterbitkan tanpa warkat. 

Pendapatan bagi hasil Sukuk Musyarakah dihitung berdasarkan nisbah pemegang sukuk sebesar 90,93% dari pendapatan yang dibagihasilkan, dengan indikasi bagi hasil ekuivalen 6,55% per tahun dan jangka waktu 370 hari. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini