Profil Rosan Perkasa, CEO Danantara dengan Harta Rp864,6 Miliar

Bisnis.com,24 Feb 2025, 08:49 WIB
Penulis: Anggara Pernando
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan pemaparan saat wawancara dengan Bisnis Indonesia di Jakarta, Rabu (4/12/2024)./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Nama Rosan Perkasa Roeslani santer dikabarkan akan menjadi Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara. Lembaga yang menjadi super holding badan usaha milik negara (BUMN) ini rencananya akan diluncurkan pada pagi ini, Senin (24/2/2025). 

Dalam kabar yang Bisnis terima, Kepala BPI Danantara akan diisi oleh Rosan Perkasa Roeslani.  Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu dikabarkan akan menggantikan posisi Muliaman Darmansyah Hadad yang sudah dilantik sebagai kepala Danantara sejak 22 Oktober 2024. Muliaman sendiri disebut akan akan digeser menjadi Wakil Kepala Pengawas Danantara bersama Erick Thohir selaku ketua dan Sri Mulyani sebagai anggota. 

Lalu bagaimana profil Rosan yang akan memimpin lembaga Danantara yang dalam tahap awal akan memiliki kelolaan Rp14.000 triliun lebih?  

Dikutip dari laman resmi, saat ini Rosan menjabat sebagai Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Ia dilantik sejak 19 Agustus 2024 oleh Presiden Joko Widodo menggantikan Bahlil Lahadalia yang dipindah sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Posisi ini kembali diemban Bahlil dan Rosan ketika Prabowo naik ke tampuk pemerintahan sebagai Presiden ke-8 Indonesia sejak 20 Oktober 2024. 

Pria kelahiran Jakarta, 31 Desember 1968 ini sebelumnya pernah menduduki sejumlah posisi strategis, termasuk sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (2021-2023) dan Wakil Menteri BUMN pada 2023.

Dalam bidang akademik, Rosan memperoleh gelar BA di Administrasi Bisnis dari Oklahoma State University, Amerika Serikat, pada 1993. Ia kemudian melanjutkan pendidikan dan meraih gelar MBA dari Antwerpen European University, Belgia, pada 1996.

Di dunia politik, Rosan aktif dalam tim kampanye nasional. Ia menjabat sebagai Ketua Umum Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024. Sebelumnya, ia juga tergabung dalam TKN Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019.

Pada 24 Oktober 2023, Rosan mengundurkan diri dari jabatan Wakil Menteri BUMN untuk fokus dalam pemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Kini, ia kembali menjadi sorotan sebagai salah satu kandidat menteri dalam pemerintahan yang akan datang

Karier bisnisnya dimulai di sektor keuangan bersama Sandiaga Uno, yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Keduanya mendirikan PT Republik Indonesia Funding yang kemudian berkembang menjadi Recapital pada 2002. Perusahaan ini merambah ke sektor pertambangan, infrastruktur, properti, dan media.

Beberapa perusahaan yang pernah masuk ke dalam portofolio Recapital dan mendapat sorotan seperti pengelola air bersih Jakarta dan Tangerang yakni Aetra, PT Capitalinc Investment Tbk. (MTFN), Bank Pundi (BEKS), PT Bank Seabank Indonesia, hingga pengendali ANTV yakni PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA)    

Selain di dunia bisnis, Rosan juga aktif dalam berbagai organisasi. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2015-2021. Selama kepemimpinannya, ia berperan dalam berbagai kebijakan ekonomi, termasuk menjadi Ketua Satuan Tugas Omnibus Law dan Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) 2020-2021.

Pada 2021, Forbes menempatkannya di peringkat ke-87 dalam daftar Orang Terkaya Indonesia dengan kekayaan mencapai US$450 juta.

Harta Rosan jadi Menteri Prabowo

Seiring jabatannya sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), anak dokter spesialis THT mendiang Dr. HJ. Roeslan Sapeni, SpTHT-KL  itu melaporkan memiliki total harta kekayaannya sebesar Rp864,6 miliar dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke KPK per 28 November 2024.

Dalam laporan yang diunggah melalui sistem elektronik KPK, Rosan memiliki aset terbesar dalam bentuk tanah dan bangunan senilai Rp511,1 miliar. Properti tersebut tersebar di berbagai wilayah, termasuk Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Denpasar, Badung, Manggarai, Sumbawa, dan Lombok Barat dengan total 26 bidang. Beberapa aset tercatat sebagai hibah tanpa akta.

Selain properti, Rosan juga melaporkan kepemilikan kendaraan bermotor senilai Rp1,8 miliar, yang terdiri dari mobil Lexus LM35 A/T tahun 2020, mobil VW penumpang tahun 1962, serta satu unit sepeda motor Piaggio Vset 4 tahun 2001.

Harta lainnya mencakup surat berharga senilai Rp15,7 miliar, harta bergerak lain sebesar Rp20,3 miliar, serta kas dan setara kas sebesar Rp61,7 miliar. Rosan juga mencatat kepemilikan aset lain senilai Rp253,7 miliar. Dalam laporan tersebut, tidak ada utang yang dilaporkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini