Strategi Leasing MUF saat Suku Bunga Tetap Ditahan 5,75%

Bisnis.com,24 Feb 2025, 22:38 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Nasabah Mandiri Utama Finance. / dok muf.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — PT Mandiri Utama Finance (MUF) terus mengoptimalkan strategi bisnisnya di tengah keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75%. Perusahaan menilai keputusan tersebut sebagai langkah untuk menjaga stabilitas ekonomi.

Corporate Secretary and Legal MUF Elisabeth Lidya Sirait menyatakan bahwa perseroan terus mengembangkan strategi produk dan layanan yang kompetitif, mendorong efisiensi operasional, serta menjaga kualitas layanan bagi konsumen.

Salah satu aspek utama yang menjadi perhatian MUF adalah pertumbuhan net interest margin (NIM). Hingga Januari 2025, NIM perusahaan masih dalam tahap evaluasi seiring dengan upaya menjaga keseimbangan antara yield asset dan cost of fund (CoF).

“MUF terus mengelola struktur pendanaan secara optimal agar tetap kompetitif, dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang berkembang,” ujar Elisabeth kepada Bisnis, Senin (24/2/2025).

Dalam menghadapi dinamika suku bunga, MUF menerapkan strategi pendanaan yang berfokus pada keseimbangan antara kas perusahaan, kredit modal kerja (KMK), dan joint financing (JF).

Dengan menjaga komposisi pendanaan yang optimal, lanjut Elisabeth, MUF dapat mengelola biaya dana secara lebih efisien. Perusahaan juga memperkuat kerja sama dengan perbankan, khususnya dengan Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Syariah Indonesia atau BSI (BRIS), guna memastikan ketersediaan pendanaan yang stabil untuk mendukung pertumbuhan bisnis.

Di sisi lain, MUF menerapkan strategi diversifikasi risiko dan optimisasi portofolio untuk menjaga profitabilitas. Langkah ini dilakukan dengan meningkatkan efisiensi operasional serta memperluas pangsa pasar melalui inovasi produk dan layanan.

Elisabeth menambahkan bahwa MUF terus memantau dinamika pasar dan kebutuhan konsumen untuk memastikan strategi penyaluran pembiayaan tetap optimal.

“Kami senantiasa menyesuaikan fokus pada segmen-segmen yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi, sekaligus memperkuat sinergi dengan mitra strategis. Dengan pendekatan ini, kami yakin dapat menjaga kinerja perusahaan yang sehat dan berkelanjutan pada 2025,” kata Elisabeth.

Lebih lanjut, MUF tetap optimistis terhadap permintaan pembiayaan kendaraan pada tahun ini, meskipun tetap mewaspadai dinamika pendanaan yang dapat memengaruhi kinerja keuangan.

“Kami tetap optimistis terhadap permintaan pembiayaan kendaraan, tetapi tetap waspada terhadap dinamika pendanaan yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan,” katanya.

Pada 2025, MUF menargetkan penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp25 triliun, meningkat dari target tahun 2024 yang sebesar Rp22 triliun.

Sepanjang 2024, MUF mencatatkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp21,6 triliun, tumbuh 4,5% secara tahunan (year on year/YoY). Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan daya beli konsumen, yang dipengaruhi oleh peluncuran berbagai model kendaraan baru dari pabrikan otomotif.

Dari total pembiayaan yang disalurkan, segmen kendaraan baru memberikan kontribusi terbesar sebesar 49%, diikuti oleh kendaraan bekas dengan kontribusi 19%.

Selain pembiayaan kendaraan, segmen dana tunai juga berkontribusi positif terhadap total pembiayaan MUF pada 2024 dengan sumbangan sebesar 16,2%. Pembiayaan multiguna MUF melalui produk MUF Dana terus berkembang berkat perluasan kerja sama dengan mitra serta optimalisasi teknologi digital untuk memberikan kemudahan bagi konsumen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Wibi Pangestu Pratama
Terkini